Jika Ingin Gugat Malaysia, Pemerintah Harus kompak
Sabtu, 28/04/2012 10:30 WIB
Jakarta Hubungan Indonesia-Malaysia kembali menghangat menyusul tewasnya 3 TKI asal NTB di negeri jiran tersebut yang diwarnai banyak kejanggalan. Banyak kalangan di Tanah Air yang mengecam peristiwa yang dinilai melanggar HAM tersebut.
Jika ingin menggugat Malaysia ke Mahkamah Internasional, maka pemerintah Indonesia harus kompak mengambil sikap politik ini.
"Menggugat itu mudah. Tapi mantapkan posisi yang susah. Kalau menggugat, satu menit tuh gampang. Tapi dalam hal ini, menteri, DPR, dan BNP2TKI, harus kompak. Kita berada di satu bendera, jadi tolong kita satu suara. Merah itu satu sama putih," ujar Pengamat Hubungan Internasional, Teuku Rezasyah, dalam diskusi bertema 'Mengurus TKI Setengah Hati' di Kafe Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Sabtu (28/4/2012).
Jubir Kementerian Luar Negeri, Michael Tene, menyatakan perwakilan Indonesia telah bertemu dengan pihak-pihak terkait seperti Menlu Malaysia. Pihak Malaysia di sana, lanjut dia, telah memberikan akses yang baik.
"Dan itu semua sudah dilakukan. Malaysia telah menyatakan mereka telah membentuk tim dan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Mereka minta maaf telah lalai," tutur Michael.
(rmd/van)
Jika ingin menggugat Malaysia ke Mahkamah Internasional, maka pemerintah Indonesia harus kompak mengambil sikap politik ini.
"Menggugat itu mudah. Tapi mantapkan posisi yang susah. Kalau menggugat, satu menit tuh gampang. Tapi dalam hal ini, menteri, DPR, dan BNP2TKI, harus kompak. Kita berada di satu bendera, jadi tolong kita satu suara. Merah itu satu sama putih," ujar Pengamat Hubungan Internasional, Teuku Rezasyah, dalam diskusi bertema 'Mengurus TKI Setengah Hati' di Kafe Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Sabtu (28/4/2012).
Jubir Kementerian Luar Negeri, Michael Tene, menyatakan perwakilan Indonesia telah bertemu dengan pihak-pihak terkait seperti Menlu Malaysia. Pihak Malaysia di sana, lanjut dia, telah memberikan akses yang baik.
"Dan itu semua sudah dilakukan. Malaysia telah menyatakan mereka telah membentuk tim dan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Mereka minta maaf telah lalai," tutur Michael.
(rmd/van)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar