5 Warga Tarusan Tewas Terbakar | ![]() | ![]() | ![]() |
Senin, 30 April 2012 03:42 |
![]()
PAINAN, HALUAN — Peristiwa kebakaran paling buruk terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan. Lima orang tewas, satu kritis dan tiga lainnya dirawat intensif di rumah sakit. Kebakaran pada Minggu (29/4) dinihari itu terjadi di Kampung Suduik (belakang Pasar Tarusan), Kenagarian Nanggalo, Kecamatan Koto XI Tarusan dan menghanguskan empat rumah warga. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Haluan, korban yang masih hidup dibawa ke RSUD M Zein Painan.
Dari RSUD, dua korban yang kritis dirujuk ke RSUP M Djamil Padang. Warga yang kondisinya kritis adalah Kori (13), dan Wit (30). Kemudian Mei (37), Ria (13), Fajra (6) juga mengalami luka-luka.
Korban tewas saat kebakaran adalah Upik (50), Tampidi (75), Jasni Otiva (38) dan Febi (11). Jasad keempatnya ditemukan dalam kondisi hangus dan sulit untuk dikenali. Kemudian sekitar pukul 16.00 WIB, menyusul Kori yang sebelumnya sempat dirawat di RSUP M Djamil Padang. Lima korban tewas itu akhirnya dikuburkan hari itu juga di pandam perkuburan keluarga.
Yang menyedihkan lagi, diantara korban tewas terdapat ibu dan anak, yaitu Jasni Otiva bersama anaknya Febi. Keduanya terbakar dalam posisi berpelukan. Tubuh mereka kemudian terpaksa dipisahkan di RSUD M Zen Painan.
Informasi masyarakat di Tempat Kejadian Peristiwa ( TKP) menyebutkan, sumber api diduga berasal dari kompor yang lupa dimatikan setelah memasak mie instan sekitar pukul 11.00 WIB, Sabtu (28/4). Kompor yang masih menyala itu akhirnya membakar dinding rumah pada saat penghuni rumah tengah tidur lelap. Untung saja kobaran api cepat diketahui oleh para pemuda yang tengah begadang, sekitar 50 meter dari lokasi kejadian. Warga sekitar lainnya segera berhamburan keluar rumah dan berupaya memberikan pertolongan.
Menurut keterangan Yunus (55), salah seorang warga setempat, api dengan cepat menghanguskan rumah warga tersebut karena sebagian besar rumah terbuat dari kayu. Api sudah tampak menyala sekitar pukul 02.00 WIB dinihari, untuk selanjutnya merebak kemana-mana. Pagi buta itu, angin juga berhembus sepoi sehingga mempercepat kobaran api.
Irul (60), salah seorang pemilik rumah menyebutkan, dia mengaku tidak mengetahui secara persis kapan api mulai membakar rumahnya. Tiba-tiba saja api diketahuinya sudah besar. Soalnya, sebelumnya ia tengah tertidur lelap.
Mengetahui api telah membakar rumah, iapun berusaha menyelamatkan diri. Namun, upaya penyelamatan diri terhambat, karena api sudah membakar sebagian besar rumahnya. “Kami berupaya menyelamatkan diri tidak tentu arah. Sehingga sebagian diantara kami akhirnya terjebak kobaran api,” katanya mengungkapkan.
Kepala BPBD Pessel Doni Gusrizal menyebutkan, upaya penyelamatan sudah dilakukan sewaktu terjadi kebakaran yang telah menghanguskan 4 rumah warganya. Saat itu, menjelang mobil pemadam kebakaran datang ke lokasi, warga bersama-sama telah mencoba membantu memadamkan api.
“Mobil pemadam kebakaran datang ke lokasi sekitar pukul 04.00 WIB, membantu warga memadamkan kebakaran. Namun, api baru bisa dijinakkan sekitar pukul 06.00 WIB. Petugas kami kewalahan memadamkan api, karena sebagian rumah terbuat dari kayu dan kesulitan mencari sumber air,” katanya.
Dikatakannya, akibat sulitnya memperoleh air, petugas terpaksa bolak-balik mengisi air untuk memadamkan rumah warga yang terbakar. “Terkait dengan kebakaran itu, pemerintah telah membantu keluarga korban berupa bahan makanan, peralatan masak dan mandi,” katanya.
Wakil Bupati Pessel H Editiawarman didamping kepala BPBD Pessel Doni Gusrizal, Camat Tarusan dan dari unsur Dinas Sosial membezuk keluarga korban serta meberikan bantuan berupa beras, makanan dan pakaian.
Sementara itu, Bupati Pessel Narul Abit menyebutkan, semua biaya pengobatan korban kebakaran itu akan dibebaskan sampai korban sembuh. Begitu juga dengan korban dengan kondisi kristis dan dilarikan RSUP M Djamil di Padang. Ditambahkannya, pemerintah juga akan membantu pembangunan rumah warga. Rumah warga yang hangus terbakar tersebut akan dibangun dengan menggunakan dana yang dihimpun oleh Badan Amil Zakat (BAZ) Pessel. Seperti kejadian kejadian sebelumnya, BAZ akan membantu pembangunan rumah warga dengan jumlah nominal Rp15 juta.
“Dana BAZ ini adalah sebagai bantuan pancingan. Artinya, warga lain yang peduli pada penderitaan korban diharapkan juga akan ikut membantu. Artinya bantuan dari BAZ ini diharapkan dapat menimbulkan kepedulian dari warga lainnya untuk bisa membantu korban membangun kembali rumah yang lebih baik,” ujarnya.
Kerugian akibat peristiwa ini diperkirakan mencapai Rp600 juta. Dugaan sementara api berasal dari dalam rumah dan menjalar ke sebuah sepeda motor sehingga meledak dan akhirnya menjalar ke rumah warga lainnya. (h/har/sby/mjn |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar