Senin, 30 April 2012

Pisang Uter ‘Naik Kelas’ di Pameran Potensi Daerah Sleman


30
Apr

Pisang Uter ‘Naik Kelas’ di Pameran Potensi Daerah Sleman

Dituliskan di kategori: Berita | Dibaca 24 kali
Pernahkan anda menikmati krupuk dari kulit pisang, stik daru jantung pisang, kopi pisang atau sambal goreng pisang? Bila belum, silahkan mengunjungi salah satu stan di Pameran Potensi Daerah yang sedang digelar di Lapangan Denggung, Sleman. Anda dapat menemukan berbagai produk olahan makanan berbahan baku pisang uter ini di stan Kelompok Wanita Tani Seruni.
Pisang Uter, banyak orang yang memandang sebelah mata terhadap jenis pisang yang satu ini. Meski mudah dibudidayakan karena dapat tumbuh baik di berbagai jenis lahan namun pisang ini kurang diminati karena dalam buahnya terdapat biji sehingga pisang ini kurang laku atau harganya murah di pasaran. Nasib pisang uter ini menjadi berbeda di tangan ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Seruni yang beralamat di Gamelan Sendangtirto Berbah Sleman. Anggota kelompok telah berhasil memanfaatkan pisang uter ini menjadi berbagai produk makanan olahan sehingga berhasil mengangkat nilai jual pisang yang dipasaran berharga murah.
Penjaga stan KWT Seruni, Ari Widiastuti mengatakan olahan pisang uter ini pertama kali dirintis oleh ketua KWT Seruni, Ratna Prawira bersama anggota kelompok pada tahun 2010. Berbagai olahan berbahan baku pisang uter diantaranya tepung pisang, sambal goreng pisang, stik jantung pisang, kerupuk kulit pisang, kopi pisang, semprong bonggol pisang, es daun pisang, semprit pisang, pudding pisang dan bubur pisang berhasil dikembangkan oleh KWT Seruni.
Upaya KWT Seruni untuk mengangkat nilai jual pisang uter tidak sia-sia, berbagai produk olahan pisang uter tersebut menurut Ari mendapat sambutan yang baik dari konsumen. Ari mengatakan produk yang paling banyak diminati adalah krupuk berbahan  kulit pisang, sedangkan yang kurang diminati adalah tepung pisang. Tepung pisang kurang laku karena masyarakat belum begitu mengenal produk tersebut. Selama ini KWT Seruni memasarkan produknya di toko oleh-oleh dan di supermarket. Sedangkan untuk pemasaran ke luar DIY dahulu pernah dikirim sampai ke Aceh, Kalimantan dan Banjarnegara Jawa Tengah.
Ari Widiastuti mengatakan upaya mengolah pisang uter tersebut selama ini telah memberikan nilai tambah secara ekonomi kepada 35 orang ibu-ibu yang menjadi anggota KWT Seruni bahkan telah memberikan pekerjaan kepada 8 orang yang sebelumnya menganggur. KWT Seruni saat ini terus mengembangkan produk-produk baru olahan berbahan baku pisang uter. Dan produk terbaru yang dikembangkan adalah nugget jantung pisang dan sauce pisang.

Pameran Potensi Daerah dan Gelar Budaya Sleman Dibuka Sore Ini


27
Apr

Pameran Potensi Daerah dan Gelar Budaya Sleman Dibuka Sore Ini

Dituliskan di kategori: Berita | Dibaca 82 kali

Pameran Potensi Daerah dan Gelar Budaya Kabupaten Sleman tahun 2012 akan dibuka hari ini oleh Bupati Sleman. Pembukaan akan dilaksanakan pukul  14.30 WIB bertempat di lapangan Denggung. Acara Pembukaan akan dimeriahkan oleh berbagai atraksi seni yakni karawitan dari SD Caturtunggal 4 Depok, Fashion Show hasil karya siswa SMK jurusan Busana se Kabupaten Sleman, tarian yang berjudul ” Greget Sayuk ” oleh seniman Sleman dan didukung oleh Bregodo Sleman.
Pameran Potensi Daerah dan Gelar Budaya Kabupaten Sleman diselenggarakan dalam rangka hari jadi Kabupaten Sleman ke 96 dan hari pendidikan nasional. Pameran potensi Daerah dan gelar budaya akan dilaksankan selama 10 hari  dari tanggal 27 April hingga 6 Mei 2012.  Pameran ppotensi daerah buka mulai pukul 08.00-21.00 WIB sedangkan gelar budaya dilaksanakan mulai pkl 16.00 -19.00 WIB untuk  berbagai karya seni siswa dan pada pukul 19.00 – 22.00 WIB untuk festival ragam budaya hasil karya masyarakat Sleman di 17 Kecamatan. Dalam Festival tersebut akan ditetapkan 3 penampil terbaik.  Acara festival ragam budaya malam pertama, 27 April akan menampilkan karya seni budaya masyarakat  Kecamatan Depok.
Pameran potensi Daerah selain menginformasikan berbagai kebijakan dan  pelaksanaan pembangunan daerah di Sleman, juga dipamerkan berbagai hasil karya  dan produk masyarakat Sleman baik berupa kerajinan, makanan olahan, budidaya pertanian tanaman hias, potensi wisata,  hasil karya siswa mulai dari TK dan PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK dan pameran. Bahkan beberapa instansi juga melakukan pelayanan masyarakat antara lain PDAM Sleman, PLN Sleman,  serta Dinas Nakersos yang akan melakukan pelayanan bursa kerja.
Selama pelaksanaan Pameran tersebut setiiap hari juga akan dilaksanakan festival seni siswa mulai SD, SMP dan SMA/SMK, serta festival band pelajar tingkat SMP dan SMA/SMK tingkat Propinsi DIY.

Kerugian Kodak Makin Menyakitkan


Kerugian Kodak Makin Menyakitkan

Santi Dwi Jayanti - detikinet
Senin, 30/04/2012 11:15 WIB

Kodak (Ist.)
Rochester, New York - Kerugian semakin mendera Eastman Kodak Co. setelah perusahaan ini mendaftarkan perlindungan kebangkrutannya beberapa bulan lalu.

Dilaporkan, legenda di dunia fotografi tersebut mengalami kerugian yang lebih menyakitkan di kuartal pertama ini. Adanya reorganisasi dan anjloknya penjualan disebut-sebut menyebabkan berita tidak sedap itu terjadi.

Dilansir dari Bloomberg, Senin (30/4/2012), kerugian Kodak meluas menjadi USD 366 juta dari USD 246 juta di tahun sebelumnya. Perusahaan yang berbasis di Rochester, New York ini juga menjelaskan bahwa penjualannya menurun sebesar 27%.

Kodak yang didirikan pada tahun 1880 ini mendaftarkan perlindungan kerugian di bulan Januari setelah kalah bersaing dengan perusahaan-perusahaan Jepang. Bukan rahasia lagi bahwa kesuraman Kodak diakibatkan karena kegagalan menyesuaikan diri dengan kedatangan teknologi digital.

Kini, setelah perusahaan itu keluar dari bisnis kamera, fokus mereka lebih diarahkan ke bisnis lain seperti perangkat percetakan. Strategi Kodak juga mencakup penjualan lebih dari 1.100 paten digital imaging.

Sering diberitakan pula, Kodak turut berupaya melakukan penuntutan pada pembuat piranti mobile seperti Apple Inc. dan RIM atas pelanggaran paten. Sayang, upaya-upaya tersebut agaknya belum membuahkan hasil yang gemilang.



( sha / ash ) 

Meriahnya 4TH APEC Bersama PP-IPTEK


Senin, 30 April 2012
Meriahnya 4TH APEC Bersama PP-IPTEK
Ditulis Oleh : Admin PP-Iptek
Ajang Future Scientist Conferenceyang diselenggarakan di Semarang mulai tanggal 24-29 April 2012 atas kerjasama  antara Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)APEC Mentoring Center for Gifted in Science (AMGS Centre) dengan Kementerian Riset dan Teknologi berlangsung sukses dan meriah.

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK) – Kementerian Ristek adalah dengan menggelar 8 Alat Peraga Iptek Interaktif, Demonstrasi Roket Air dan Demonstrasi Sains Spektakuler, serta Bincang Teknologi Populer oleh para pakar teknologi dengan tema “Science for All”.

Antusiasme ratusan pengunjung pelajar dan umum di stand PP-IPTEK selama pameran di Duniaku Pintar yang berlokasi di PRPP Jawa Tengah,  terlihat sejak hari pertama pameran digelar. Mulai dari mencoba alat peraga iptek interaktif, demonstrasi roket air hingga demonstrasi sains spektakuler.

Antusiasme ratusan pelajar SMP-SMA dan Mahasiswa di Semarang dan para guru juga tampak saat bincang teknologi populer oleh Deputi Bidang Jaringan Iptek-Kementerian Riset dan Teknologi, Prof. DR. Amin Subandrio, dan Direktur PP-IPTEK, Drs. Sukro Muhab, M.Si. Puluhan pertanyaan mengalir deras dari para pelajar mengenai peran pemerintah dalam dunia teknologi dan pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Pertanyaan disampaikan tidak hanya dalam bahasa Indonesia, bahkan dalam bahasa Inggris yang dilontarkan oleh Pauline, Siswa SMA Krista Petra Semarang, mengenai peran wanita Indonesia dalam dunia teknologi.

Tanggapan yang positif selama pameran iptek keliling dengan tema “Science for All” memperlihatkan bahwa kegiatan seperti ini senantiasa dinantikan oleh masyarakat Indonesia, dan kelak semakin banyak yang dapat menikmati melalui peran PP-IPTEK - Kementerian Riset dan Teknologi dalam Pemasyarakatan dan Pembudayaan Iptek. Salam Iptek; Cerdas, Ceria, Innovatif.(as/ppiptek)

Roadshow Science for AllL Di Salatiga PP-IPTEK-RISTEK


Senin, 30 April 2012
Roadshow Science for AllL Di Salatiga PP-IPTEK-RISTEK
Ditulis Oleh : Admin PP-Iptek
Roadshow Science for All kembali mengunjungi masyarakat. Kali ini kegiatan berlangsung di SMPIT Nurul Islam- Salatiga Jawa Tengah. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 28 April 2012 diisi dengan Gelar Alat Peraga Iptek Interaktif, Demonstrasi Roket Air, Demonstrasi Science Spektakuler dan Bincang Teknologi Populer.

Kegiatan yang diikuti 500 siswa SD dan SMP Nurul Islam dan beberapa sekolah disekitarnya, dimulai dengan peluncuran roket oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang dan Staf Khusus Menristek, didampingi Direktur PP-IPTEK.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi khususnya kepada SMPIT Nurul Islam- Salatiga Jawa Tengah selaku tuan rumah, dan PP-IPTEK, Kementerian Riset dan Teknologi yang telah menyelenggarkaan kegiatan ini dan mengharapkan kegiatan serupa dapat dilaksanakan diwaktu yang akan datang dan ditempat yang berbeda, sebagai bagian pembangunan karakter siswa-siswi di Semarang pada khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya. 

Dalam kegiatan Bincang Teknologi yang diikuti oleh para guru dan ratusan siswa-siswi SD dan SMP, menghadirkan Staf Khusus Menristek, Drs. Zulkifli Halim, M,Sc, Direktur PP-IPTEK, Drs. Sukro Muhab, M.Si. serta Ir. Puradwi, DEA dari BATAN Yogyakarta. Kegiatan Bincang Teknologi yang diawali dan diselingi dengan demonstrasi sains spektakuler ini, diikuti dengan penuh antusias dari seluruh peserta.

Tanggapan yang positif dari kegiatan “Science for All” memperlihatkan bahwa kegiatan seperti ini senantiasa dinantikan oleh masyarakat Indonesia, dan kelak semakin banyak yang dapat menikmati melalui peran PP-IPTEK - Kementerian Riset dan Teknologi dalam Pemasyarakatan dan Pembudayaan Iptek. Salam Iptek; Cerdas, Ceria, Innovatif.(as)

Suatu Saat Artis Kuasai Pucuk Pimpinan


Sistem Pemilu Terbuka
Suatu Saat Artis Kuasai Pucuk Pimpinan
Senin, 30 April 2012 10:52 WIB     
 0 komentar
Suatu Saat Artis Kuasai Pucuk Pimpinan
Ilustrasi--MI/Seno/rj

MALANG--MICOM: Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Mas'ud Said mengungkapkan bahwa suatu saat para artis akan merajai posisi pucuk pimpinan sebagai wali kota dan gubernur, bahkan presiden.

"Sistem proporsional terbuka yang dituangkan dalam UU Pemilu baru ini membuka peluang bagi setiap orang yang memiliki modal besar saja yang bisa duduk di kursi parlemen atau kepala daerah, bahkan presiden," tegas Mas'ud Said, di Malang, Senin (30/4).

Bahkan, tegas Guru Besar Ilmu pemerintahan UMM itu, kualitas seorang calon pemimpin atau wakil rakyat bukan menjadi ukuran dan akan diabaikan, sebab yang terpenting adalah popularitas dan memiliki modal besar.

Ia mengakui orang-orang baru yang populer dan termasuk di dalamnya adalah para artis itulah yang suatu saat akan menguasai pemerintahan, bukan orang-orang yang memiliki kapasitas dan kualitas. (Ant/OL-10) 

Brebes – Isra Miraj Nabi Muhammad SAW Sabtu, April 28th, 2012 | pantura | dilihat 22 views INFOPANTURA.COM – BREBES – Agama Islam mampu berkembang ke seantero negeri akibat mengakomodir budaya setempat. Tidak sedikitpun mengusik tradisi yang menjadi kebiasaan sehari-hari, apalagi memaki-maki. Anehnya, saat ini ada sekelompok orang yang berdakwah dengan menebarkan kebencian dan mengungkit tradisi. Cara-cara berdakwah seperti itu, justru tidak akan pernah berhasil. Demikian dikatakan pengasuh pondok pesantren Buntet Cirebon Prof DR KH Muhammad Abbas Fuad Hasyim saat menyampaikan mauidlotul khasanah pada tabligh akbar peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW yang digelar Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Brebes di alun-alun Brebes, Kamis (26/4) malam. Lebih lanjut Babas (demikian panggilan akrabnya) berdakwah dengan menuding-nuding ajaran itu sesat, bidah, tidak Islami dan membangga-banggakan kelompoknya sebagai yang terbaik, hanya membuat runyam dan merusak ukhuwah. Akibatnya, merugikan diri sendiri dan umat Islam pada umumnya. Peristiwa Isra Miraj telah membukakan mata dan telinga kita, kalau Islam tidak picik dan sangat modern. Ketika memadukan kebaikan yang satu dengan kebaikan yang lain, akan tercipta budaya yang indah, cantik, dan menggemparkan. Janganlah kita terkungkung dengan nostalgia sejarah, sebagai acuan beribadah. Nabi pada Zamannya memakai Jubah, tapi tidak harus kita sholat dengan jubah. Karena yang diutamakan dalam sholat adalah menutup aurat. Islam diterima di Indonesia, karena menghargai tradisi umat Hindu yang terlebih dahulu hidup di Indonesia. Penghargaanya kepada umat Hindu, kita memakai sarung. “Sarung kotak-kotak dan peci hitam adalah pakaian umat Hindu,” kata Babas yang menempa Ilmu hingga mencapai gelar doktornya di India selama 6 tahun. Demikian juga dengan celana dan dasi, adalah pakaian orang eropa yang mayoritas beragama nasrani. “Lalu kita mau pakai apa, kalau hal-hal sepele di perdebatkan terus?” ujar Babas yang disambut aplaus sekitar 10 ribu pengunjung. Islam ditebarkan untuk rahmat bagi seluruh alam. Peristiwa Isra Miraj, menandakan Islam menembus batas langit dan bumi serta akhirat. “Daya nalar tidak bisa berarti kalau tidak sinergi dengan hati,” tandas Babas. Wakil Ketua PC NU Brebes Drs H Sodikin Rachman mengaku bangga dengan kegiatan yang digelar IPNU. Gerak langkah IPNU perlu mendapat apresiasi sebab telah membuat kegiatan positif. PC NU pun menaruh kepercayaan, IPNU bakal menjadi pelanjut estafet kepemimpinan masa depan. Pelanjut generasi yang Islami dan rahmatan lil alamin. Ketua PC IPNU Brebes Husni Mubarak al Hafidz menjelaskan, peringatan Isra Miraj digelar sebagai upaya membangkitkan Pelajar untuk berfikir kritis dan menatap masa depan dengan optimis. Perubahan zaman harus disikapi dengan semangat beribadah dan mengabdi kepada Allah SWT. Sehingga bisa bermanfaat bagi dirinya, keluarga, orang lain, bangsa dan Negara. Bupati Brebes dalam sambutannya yang disampaikan Kabag Kesra Setda Brebes H Mabruri SH mengingatkan kepada umat Islam untuk selalu menjaga kondusifitas. Apalagi menjelang Pemilukada, ada berbagai gesekan yang muncul sehingga memicu ketidakharmonisan. Landasan agama, akan mengeliminir terjadinya suasana panas menjadi damai, dan tetap kondusif dalam bingkai NKRI[humas brebeskab.go.id]


Brebes – Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

 |  | dilihat 22 views
INFOPANTURA.COM – BREBES – Agama Islam mampu berkembang ke seantero negeri akibat mengakomodir budaya setempat. Tidak sedikitpun mengusik tradisi yang menjadi kebiasaan sehari-hari, apalagi memaki-maki. Anehnya, saat ini ada sekelompok orang yang berdakwah dengan menebarkan kebencian dan mengungkit tradisi. Cara-cara berdakwah seperti itu, justru tidak akan pernah berhasil.
Demikian dikatakan pengasuh pondok pesantren Buntet Cirebon Prof DR KH Muhammad Abbas Fuad Hasyim saat menyampaikan mauidlotul khasanah pada tabligh akbar peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW yang digelar Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Brebes di alun-alun Brebes, Kamis (26/4) malam.
Lebih lanjut Babas (demikian panggilan akrabnya) berdakwah dengan menuding-nuding ajaran itu sesat, bidah, tidak Islami dan membangga-banggakan kelompoknya sebagai yang terbaik, hanya membuat runyam dan merusak ukhuwah. Akibatnya, merugikan diri sendiri dan umat Islam pada umumnya.
Peristiwa Isra Miraj telah membukakan mata dan telinga kita, kalau Islam tidak picik dan sangat modern. Ketika memadukan kebaikan yang satu dengan kebaikan yang lain, akan tercipta budaya yang indah, cantik, dan menggemparkan.
Janganlah kita terkungkung dengan nostalgia sejarah, sebagai acuan beribadah. Nabi pada Zamannya memakai Jubah, tapi tidak harus kita sholat dengan jubah. Karena yang diutamakan dalam sholat adalah menutup aurat.
Islam diterima di Indonesia, karena menghargai tradisi umat Hindu yang terlebih dahulu hidup di Indonesia. Penghargaanya kepada umat Hindu, kita memakai sarung.  “Sarung kotak-kotak dan peci hitam adalah pakaian umat Hindu,” kata Babas yang menempa Ilmu hingga mencapai gelar doktornya di India selama 6 tahun.
Demikian juga dengan celana dan dasi, adalah pakaian orang eropa yang mayoritas beragama nasrani. “Lalu kita mau pakai apa, kalau hal-hal sepele di perdebatkan terus?” ujar Babas yang disambut aplaus sekitar 10 ribu pengunjung.
Islam ditebarkan untuk rahmat bagi seluruh alam. Peristiwa Isra Miraj, menandakan Islam menembus batas langit dan bumi serta akhirat. “Daya nalar tidak bisa berarti kalau tidak sinergi dengan hati,” tandas Babas.
Wakil Ketua PC NU Brebes Drs H Sodikin Rachman mengaku bangga dengan kegiatan yang digelar IPNU. Gerak langkah IPNU perlu mendapat apresiasi sebab telah membuat kegiatan positif. PC NU pun menaruh kepercayaan, IPNU bakal menjadi pelanjut estafet kepemimpinan masa depan. Pelanjut generasi yang Islami dan rahmatan lil alamin.
Ketua PC IPNU Brebes Husni Mubarak al Hafidz menjelaskan, peringatan Isra Miraj digelar sebagai upaya membangkitkan Pelajar untuk berfikir kritis dan menatap masa depan dengan optimis. Perubahan zaman harus disikapi dengan semangat beribadah dan mengabdi kepada Allah SWT. Sehingga bisa bermanfaat bagi dirinya, keluarga, orang lain, bangsa dan Negara.
Bupati Brebes dalam sambutannya yang disampaikan Kabag Kesra Setda Brebes H Mabruri SH mengingatkan kepada umat Islam untuk selalu menjaga kondusifitas. Apalagi menjelang Pemilukada, ada berbagai gesekan yang muncul sehingga memicu ketidakharmonisan. Landasan agama, akan mengeliminir terjadinya suasana panas menjadi damai, dan tetap kondusif dalam bingkai NKRI[humas brebeskab.go.id]
 |  | dilihat 22 views
INFOPANTURA.COM – BREBES – Agama Islam mampu berkembang ke seantero negeri akibat mengakomodir budaya setempat. Tidak sedikitpun mengusik tradisi yang menjadi kebiasaan sehari-hari, apalagi memaki-maki. Anehnya, saat ini ada sekelompok orang yang berdakwah dengan menebarkan kebencian dan mengungkit tradisi. Cara-cara berdakwah seperti itu, justru tidak akan pernah berhasil.
Demikian dikatakan pengasuh pondok pesantren Buntet Cirebon Prof DR KH Muhammad Abbas Fuad Hasyim saat menyampaikan mauidlotul khasanah pada tabligh akbar peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW yang digelar Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Brebes di alun-alun Brebes, Kamis (26/4) malam.
Lebih lanjut Babas (demikian panggilan akrabnya) berdakwah dengan menuding-nuding ajaran itu sesat, bidah, tidak Islami dan membangga-banggakan kelompoknya sebagai yang terbaik, hanya membuat runyam dan merusak ukhuwah. Akibatnya, merugikan diri sendiri dan umat Islam pada umumnya.
Peristiwa Isra Miraj telah membukakan mata dan telinga kita, kalau Islam tidak picik dan sangat modern. Ketika memadukan kebaikan yang satu dengan kebaikan yang lain, akan tercipta budaya yang indah, cantik, dan menggemparkan.
Janganlah kita terkungkung dengan nostalgia sejarah, sebagai acuan beribadah. Nabi pada Zamannya memakai Jubah, tapi tidak harus kita sholat dengan jubah. Karena yang diutamakan dalam sholat adalah menutup aurat.
Islam diterima di Indonesia, karena menghargai tradisi umat Hindu yang terlebih dahulu hidup di Indonesia. Penghargaanya kepada umat Hindu, kita memakai sarung.  “Sarung kotak-kotak dan peci hitam adalah pakaian umat Hindu,” kata Babas yang menempa Ilmu hingga mencapai gelar doktornya di India selama 6 tahun.
Demikian juga dengan celana dan dasi, adalah pakaian orang eropa yang mayoritas beragama nasrani. “Lalu kita mau pakai apa, kalau hal-hal sepele di perdebatkan terus?” ujar Babas yang disambut aplaus sekitar 10 ribu pengunjung.
Islam ditebarkan untuk rahmat bagi seluruh alam. Peristiwa Isra Miraj, menandakan Islam menembus batas langit dan bumi serta akhirat. “Daya nalar tidak bisa berarti kalau tidak sinergi dengan hati,” tandas Babas.
Wakil Ketua PC NU Brebes Drs H Sodikin Rachman mengaku bangga dengan kegiatan yang digelar IPNU. Gerak langkah IPNU perlu mendapat apresiasi sebab telah membuat kegiatan positif. PC NU pun menaruh kepercayaan, IPNU bakal menjadi pelanjut estafet kepemimpinan masa depan. Pelanjut generasi yang Islami dan rahmatan lil alamin.
Ketua PC IPNU Brebes Husni Mubarak al Hafidz menjelaskan, peringatan Isra Miraj digelar sebagai upaya membangkitkan Pelajar untuk berfikir kritis dan menatap masa depan dengan optimis. Perubahan zaman harus disikapi dengan semangat beribadah dan mengabdi kepada Allah SWT. Sehingga bisa bermanfaat bagi dirinya, keluarga, orang lain, bangsa dan Negara.
Bupati Brebes dalam sambutannya yang disampaikan Kabag Kesra Setda Brebes H Mabruri SH mengingatkan kepada umat Islam untuk selalu menjaga kondusifitas. Apalagi menjelang Pemilukada, ada berbagai gesekan yang muncul sehingga memicu ketidakharmonisan. Landasan agama, akan mengeliminir terjadinya suasana panas menjadi damai, dan tetap kondusif dalam bingkai NKRI[humas brebeskab.go.id]

Konsolidasi Kekuatan, Iran Gelar Manuver Militer


Konsolidasi Kekuatan, Iran Gelar Manuver Militer

Senin, 30 April 2012, 05:49 WIB
Vahid Salemi/AP
  
Konsolidasi Kekuatan, Iran Gelar Manuver Militer
Parade militer Iran
REPUBLIKA.CO.ID, Seorang komandan senior Iran mengatakan, latihan militer bersama antara Angkatan Darat Iran dan Korps Pengawal Revolusi Islam (Pasdaran) mungkin akan digelar di bagian tenggara negara itu.

"Tujuan kami menggelar manuver di berbagai daerah Iran adalah untuk meningkatkan kemampuan unit tempur dan pasukan," kata Komandan Angkatan Darat Iran Brigadir Jenderal Ahmad Reza Pourdastan, Ahad (29/4).
"Dengan cara ini, pasukan kami dapat mempersiapkan diri dalam waktu sesingkat mungkin pada saat-saat krisis," tambahnya.
Pourdastan menjelaskan, pasukan militer Iran, termasuk angkatan udara juga dapat berpartisipasi dalam manuver mendatang.
Ini adalah latihan militer pertama bersama antara Angkatan Darat Iran dan Pasdaran sejak kemenangan Revolusi Islam pada 1979.
Iran menegaskan bahwa manuver-manuver militernya bersifat defensif dan membawa pesan perdamaian dan persahabatan kepada negara-negara regional. 

Redaktur: Endah Hapsari
Sumber: IRIB/IRNA