RRC-Indonesia Bangun Stasiun Konservasi - Berbasis Ekonomi Kelautan, Garap Lima Daerah |
WRITTEN BY REDAKSI WEB |
thursday, 19 april 2012 06:07 |
Pemerintah Republik Rakyat China (RRC) dan Pemerintah RI sepakat membangun stasiun konservasi di lima lokasi yakni Pulau Natuna Kepulauan Riau, Perancak Bali, Pulau Morotai di Maluku Utara serta dua daerah yang berada di Indonesia kawasan Timur.
"Pembangunan stasiun konservasi tersebut merupakan bagian dari kesepakatan Indonesia-China Center for Ocean and Climate (ICCOC) dalam mengatasai kenaikan muka laut akibat perubahan iklim (climate change)," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo dalam siaran persnya melalui Kapusdatin KKP Indra Sakti diterima ANTARA di Padang, Rabu (18/4). Kerjasama tersebut disepakati bersamaan dengan kunjungan kehormatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Rakyat China (RRC) untuk Republik Indonesia HE Liu Jianchao, di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta. Kerjasama tersebut sekaligus tindaklanjut nota kesepahaman (MoU) antara KKP dan State Ocean Administration (SOA) yang telah ditandatangani antara kedua Menteri kelautan di Beijing Maret 2012 sebesar 1 miliar RMB (180 juta dolar AS). Sharif menyebutkan bahwa ICCOC memiliki enam tugas pokok yakni meningkatkan komunikasi antara ilmuwan kedua negara, tukar-menukar in-formasi dan data, menyelenggarakan simposium dan sejenisnya, publikasi jurnal ilmiah dan laporan penelitian, menyusun peralatan dan kapal, serta peningkatan kemampuan SDM. "Kerja sama ini dilakukan dalam rangka mengimplementasikan kerja sama bidang ekonomi berbasis kelautan atau `blue economy` yang telah disepakati sebelumnya di Beijing," katanya. Dikatakan Sharif, potensi kelautan di masa yang akan datang memiliki prospek yang cerah sehingga konsep blue economy yang telah diterapkan di RRC akan menjadi program KKP. Selain itu pengembangan kerjasama juga dilakukan dalam bidang pendidikan. Dikatakannya, RRC memberikan beasiswa S2 (master) hingga doktor (S3) di bidang kelautan. Sedangkan di bidang penelitian oseanografi, KKP akan mendapat bantuan berupa kapal riset yang dapat meneliti hingga mencapai laut dalam. Sementara itu, Dubes RRC Liu Jianchao mengatakan, kerjasama bilateral kedua negara ini di bidang kelautan dan perikanan dapat menguntungkan kedua belah pihak khususnya bagi masyarakat. Lebih lanjut Liu menjelaskan, kerja sama ini meliputi pengembangan di bidang Sumber Daya Alam (SDA), ilmu pengetahuan, tekhnologi kelautan dan perikanan. Alhasil, kedua negara akan bekerja sama dalam memperkuat dan mewujudkan pembangunan ekonomi yang saling menguntungkan. Menurutnya, Indonesia mempunyai wilayah laut yang lebih besar dibandingkan dengan wilayah daratan sehingga konsep blue economy dirasa sesuai dengan kondisi geografis Indonesia. "Karenanya RRC akan mendukung dan menjadi sebuah mitra strategis bagi Indonesia," tuturnya. Konsep blue economy yang telah disepakati merupakan pengembangan ekonomi berbasis kelautan yang terkait dengan manajemen berkesinambungan serta melestarikan sumber-sumber kelautan, khususnya menyangkut keamanan pangan, perubahan iklim, pemberantasan pencurian ikan (IUU fishing), kerja sama bidang riset dan pengembangan, serta peningkatan kesadaran atas isu-isu kelautan. antara | Padang | Jurnal Medan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar