Posted on 03 February 2012.
pengertian (empati). Menurut
Thomas F. Mader dan Diane C. Mader (1990), empati adalah kemampuan
seseorang untuk share-feeling yang dilandasi kepedulian22 Kepedulian ini
ada tingkatannya.
Kalau mau merujuk pada teori kompetensi, tingkatan yang paling rendah adalah ketika kita baru dapat memahami ungkapan verbal, entah itu perasaan atau pikiran. Tingkatan menengahnya adalah ketika kita sudah dapat memahami isu kompleks yang ada di balik suatu percakapan; mampu mengerti penyebab yang kompleks dari perbuatan, pola kebiasaan ataupun masalah seseorang di masa lalu. Dan, yang paling tinggi adalah memahami lalu tergerak untuk memberikan bantuan nyata yang dibutuhkan orang itu berdasarkan keadaannya.
Empati ini sangat kita butuhkan. Jika dikaitkan dengan penjelas-an sebelumnya, empati akan membuat kita terbiasa menjadi orang yang tidak terlalu efektif dan tidak terlalu human. Empati akan membuat kita dapat memisahkan orang dan masalahnya dengan cepat; empati akan mendorong kita untuk lebih melihat bagaimana menyelesaikan masalah ketimbang bagaimana menyerang orang (concerning on people).
Ada pemikiran dari Daniel Goleman (2001) soal melatih empati.” Untuk melatih empati, Goleman menyarankan lima hal, yaitu:
•Cepat menangkap isi perasaan dan pikiran orang lain (under-standing others).
•Memberikan pelayanan yang dibutuhkan orang lain (service orientation).
•Memberikan masukan-masukan positif atau membangun orang lain (developing others).
•Mengambil manfaat dari perbedaan, bukan menciptakan konflik dari perbedaan (leveraging diversity).
•Memahami aturan main yang tertulis atau yang tidak tertulis dalam hubungan kita dengan orang lain (political awareness).
Pustaka : Berkarir Di Era Global Oleh An Ubaedy
Kalau mau merujuk pada teori kompetensi, tingkatan yang paling rendah adalah ketika kita baru dapat memahami ungkapan verbal, entah itu perasaan atau pikiran. Tingkatan menengahnya adalah ketika kita sudah dapat memahami isu kompleks yang ada di balik suatu percakapan; mampu mengerti penyebab yang kompleks dari perbuatan, pola kebiasaan ataupun masalah seseorang di masa lalu. Dan, yang paling tinggi adalah memahami lalu tergerak untuk memberikan bantuan nyata yang dibutuhkan orang itu berdasarkan keadaannya.
Empati ini sangat kita butuhkan. Jika dikaitkan dengan penjelas-an sebelumnya, empati akan membuat kita terbiasa menjadi orang yang tidak terlalu efektif dan tidak terlalu human. Empati akan membuat kita dapat memisahkan orang dan masalahnya dengan cepat; empati akan mendorong kita untuk lebih melihat bagaimana menyelesaikan masalah ketimbang bagaimana menyerang orang (concerning on people).
Ada pemikiran dari Daniel Goleman (2001) soal melatih empati.” Untuk melatih empati, Goleman menyarankan lima hal, yaitu:
•Cepat menangkap isi perasaan dan pikiran orang lain (under-standing others).
•Memberikan pelayanan yang dibutuhkan orang lain (service orientation).
•Memberikan masukan-masukan positif atau membangun orang lain (developing others).
•Mengambil manfaat dari perbedaan, bukan menciptakan konflik dari perbedaan (leveraging diversity).
•Memahami aturan main yang tertulis atau yang tidak tertulis dalam hubungan kita dengan orang lain (political awareness).
Pustaka : Berkarir Di Era Global Oleh An Ubaedy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar