Langkah Polri Redam Konflik Sosial di Daerah
Tribunnews.com - Jumat, 20 Januari 2012 03:15 WIB
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Kapolri,
Timur Pradopo, memberikan sambutan dalam Rapat Pimpinan Polri, yang
digelar di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (17/1/2012).
Polri melakukan konsolidasi dengan menggelar Rapat Pimpinan yang dibuka
hari ini oleh Presiden, dan akan berlangsung selama 3 haridari 17 sampai
20 januari mendatang.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suihendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKART A-
Masalah sosial yang berujung pada tindakan anarkis atau kerusuhan harus
bisa diantisipasi Polri hingga masalah tak berubah menjadi konflik
terbuka. Untuk itu Polri akan mengaktifkan peran intelejen dan
Babinkamtibmas.
“Kalau dari awal itu bisa kita ketahui, sehingga
peran intelejen, peran Babinkantibmas itu kita aktifkan, kalau ada
warning dari masyarakat, itu yang harus cepat kita respon. Salah satunya
adalah bagaimana kita berikan warning, sehingga masalah-masalah seperti
itu kita ketahui,” kata kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo di PTIK,
Jakarta Selatan, Kamis (19/1/2012).
Langkah preemtif yang
dilakukan Polri untuk mengatasi permasalahan sosial supaya tidak
berujung pada konflik atau kerusuhan, adalah dengan melakukan pendekatan
terhadap tokoh masyarakat, tokoh agama.
“Makanya sekali lagi
harus dikomunikasikan secara terus menerus, kan tidak secara otomatis,
harus banyak petemuan, sosialisasi, itu yang akan dilakukan oleh para
Kapolda. Mudah-mudahan dengan seperti itu program yang memang harus
diprioritaskan menghadapi masalah sosial awalnya semua bisa bertahap
kita lakukan secara optimal,” ungkap Timur.
Kapolri tidak
membantah bahwa dalam permasalahan sosial khususnya yang ada di
daerah-daerah, tidak lepas dari peran serta Pemerintah Daerah sebagai
pemangku kebijakan. Biasanya kebijakan yang dibuat pemerintah kerapkali
bersinggungan dengan keinginan masyarakat sehingga akhirnya menimbulkan
konflik dan keresahan sosial.
“Tadi Presiden baru mengarahkan
dalam pertemuan dengan kepala daerah, kemudian ada TNI, Polri. Satu di
antaranya bagaimana program-program tadi kalau ada masyarakat memang
harus diakomodir, langkah-langkahnya seperti apa, kembalilah lagi ke
forum-forum komunikasi seperti itu kita lakukan, karena itu sekali lagi
masalah-masalah sosial,’ ungkapnya.
Penulis: Adi Suhendi | Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar