Kesimpulan Konflik Soal Majelis Wali Amanat, UI Bentuk Tim Transisi
Jumat, 23/12/2011 02:01 WIB
Foto: Ahmad Thoriq
Jakarta
Sepanjang Kamis malam (22/12), Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan M Nuh mengadakan pertemuan tertutup dengan Rektor Universitas
Indonesia, Gumilar Somantri dan Majelis Wali Amanat (MWA) UI. Pertemuan
ini membahas soal kisruh kepemimpinan Gumilar yang dianggap sudah
selesai oleh MWA.
Dari pertemuan panjang tersebut akhirnya menghasilkan satu kesimpulan, membentuk tim transisi.
"Akhirnya rapat sepakat secara bulat, intinya dibentuk tim transisi yang keanggotaannya representasi dari stakeholder," kata Nuh dalam jumpa pers usai pertemuan dilakukan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jl Sudirman, Jakarta, Kamis (22/12/2011) malam.
Pertemuan ini juga dihadiri wakil rektor I, II, III UI serta jajaran MWA, Purnomo Prawiro, Emil Salim, Hikam, Aniati, Fauzi dan Andreas.
Nuh mengapresiasi pertemuan malam ini karena berjalan kondusif. Semua yang berbeda pendapat selama beberapa hari ini akhirnya bisa duduk bersama dengan pikiran yang jernih.
"Suasana rapat MWA hari ini luar biasa sangat kondusif, saya belum pernah merasakan kehangatan seperti rapat hari ini," katanya.
Dibentuknya tim transisi ini setelah sebelumnya semua pihak bersepakat menyelesaikan masalah ini dengan menggunakan pendekatan-pendekatan. Dalam artian, semua pihak masih bisa memiliki kedudukan hanya saja sudah dalam posisi status quo.
"Semuanya hidup, MWA hidup, eksekutif hidup, dengan posisi status quo. Semua dokumen yang bertentangan dengan hasil rapat ini dianggap tidak berlaku. Karena semuanya hidup, kita berdialog," jelasnya.
Tujuan pembentukan tim transisi ini untuk menyiapkan apa saja yang terkait UI sepanjang masa transisi berlangsung. Yang terpenting lanjutnya, tim transisi harus menyiapkan SAU baru, karena SAU punya tugas untuk memilih anggota MWA baru, karena masa tugas yang sekarang ini sedang berjalan akan segara habis pada 15 Januari 2012.
"Tim Transisi terdiri dari MWA, eksekutif UI di luar Rektor, Dekan, Dewan guru besar, Dewan audit
Perwakilan Senat Akademik Universitas (SAU) plus Senat Universitas, Perwakilan mahasiwa, Perwakilan karyawan. Jadi perwakilan dari mereka, tapi bukan mereka yang langsung turun, tapi hanya yang mereka pilih. Jumlah total 7 orang," papar Nuh.
Nama-nama tim transisi paling lambat diserahkan pada tanggal 29 Desember 2011 pukul 16.00 WIB. Selama tim transisi ini belum selesai membentuk SAU yang baru, namun masa bakti MWA yang lama sudah habis, maka secara otomatis MWA yang lama tersebut akan diperpanjang masa baktinya sampai dibentuknya MWA yang baru.
"MWA yang baru masa baktinya sampai September 2013, karena amanah di PP 66 masa transisi universitas hanya sampai 2013. Nantinya MWA ini juga nanti akan memilih rektor yang baru, hal-hal teknis tentang kapan dan bagaimana pemilihan rektor yang baru dan seterusnya akan disiapkan oleh tim transisi," tambah mantan rektor ITS ini.
Ia menjelaskan, pemilihan Rektor ke depan tidak lagi menggunakan Permen 24 tahun 2010. "Itu adalah garis-garis besar yang kita sepakati hari ini. Insya Allah mulai besok sudah tidak ada lagi tafsir yg macam-macam mengenai transisi tersebut," harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua MWA Purnomo Prawiro, menambahkan selama ini memang telah terjadi perbedaan penafsiran penafsiran PP 66 tersebut. Dengan adanya pertemuan dan hasil yang telah disepakati, ia berharap semua masalah bisa segera diselesaikan.
"Kita mohon doa dari semuanya agar setelah ini berita tentang UI adalah yang positif. Semoga apa yang kita putuskan dapat diterima oleh seluruh civitas akademika yang ada," kata Purnomo.
Hal yang sama juga disampaikan Gumilar. Ia berharap hasil pertemuan malam ini akan ditindaklanjuti dengan sebenar-benarnya demi kesatuan dan keutuhan UI.
"Semoga hasil pertemuan pada malam ini dapat ditindaklanjuti, dan membuahkan hasil hingga berjalannya proses transisi di Universitas Indonesia dengan ditandai oleh kemajuan-kemajuan produktif di berbagai bidang. Dan UI dapat maju di nasional maupun internasional," jelas Gumilar.
Dari pertemuan panjang tersebut akhirnya menghasilkan satu kesimpulan, membentuk tim transisi.
"Akhirnya rapat sepakat secara bulat, intinya dibentuk tim transisi yang keanggotaannya representasi dari stakeholder," kata Nuh dalam jumpa pers usai pertemuan dilakukan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jl Sudirman, Jakarta, Kamis (22/12/2011) malam.
Pertemuan ini juga dihadiri wakil rektor I, II, III UI serta jajaran MWA, Purnomo Prawiro, Emil Salim, Hikam, Aniati, Fauzi dan Andreas.
Nuh mengapresiasi pertemuan malam ini karena berjalan kondusif. Semua yang berbeda pendapat selama beberapa hari ini akhirnya bisa duduk bersama dengan pikiran yang jernih.
"Suasana rapat MWA hari ini luar biasa sangat kondusif, saya belum pernah merasakan kehangatan seperti rapat hari ini," katanya.
Dibentuknya tim transisi ini setelah sebelumnya semua pihak bersepakat menyelesaikan masalah ini dengan menggunakan pendekatan-pendekatan. Dalam artian, semua pihak masih bisa memiliki kedudukan hanya saja sudah dalam posisi status quo.
"Semuanya hidup, MWA hidup, eksekutif hidup, dengan posisi status quo. Semua dokumen yang bertentangan dengan hasil rapat ini dianggap tidak berlaku. Karena semuanya hidup, kita berdialog," jelasnya.
Tujuan pembentukan tim transisi ini untuk menyiapkan apa saja yang terkait UI sepanjang masa transisi berlangsung. Yang terpenting lanjutnya, tim transisi harus menyiapkan SAU baru, karena SAU punya tugas untuk memilih anggota MWA baru, karena masa tugas yang sekarang ini sedang berjalan akan segara habis pada 15 Januari 2012.
"Tim Transisi terdiri dari MWA, eksekutif UI di luar Rektor, Dekan, Dewan guru besar, Dewan audit
Perwakilan Senat Akademik Universitas (SAU) plus Senat Universitas, Perwakilan mahasiwa, Perwakilan karyawan. Jadi perwakilan dari mereka, tapi bukan mereka yang langsung turun, tapi hanya yang mereka pilih. Jumlah total 7 orang," papar Nuh.
Nama-nama tim transisi paling lambat diserahkan pada tanggal 29 Desember 2011 pukul 16.00 WIB. Selama tim transisi ini belum selesai membentuk SAU yang baru, namun masa bakti MWA yang lama sudah habis, maka secara otomatis MWA yang lama tersebut akan diperpanjang masa baktinya sampai dibentuknya MWA yang baru.
"MWA yang baru masa baktinya sampai September 2013, karena amanah di PP 66 masa transisi universitas hanya sampai 2013. Nantinya MWA ini juga nanti akan memilih rektor yang baru, hal-hal teknis tentang kapan dan bagaimana pemilihan rektor yang baru dan seterusnya akan disiapkan oleh tim transisi," tambah mantan rektor ITS ini.
Ia menjelaskan, pemilihan Rektor ke depan tidak lagi menggunakan Permen 24 tahun 2010. "Itu adalah garis-garis besar yang kita sepakati hari ini. Insya Allah mulai besok sudah tidak ada lagi tafsir yg macam-macam mengenai transisi tersebut," harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua MWA Purnomo Prawiro, menambahkan selama ini memang telah terjadi perbedaan penafsiran penafsiran PP 66 tersebut. Dengan adanya pertemuan dan hasil yang telah disepakati, ia berharap semua masalah bisa segera diselesaikan.
"Kita mohon doa dari semuanya agar setelah ini berita tentang UI adalah yang positif. Semoga apa yang kita putuskan dapat diterima oleh seluruh civitas akademika yang ada," kata Purnomo.
Hal yang sama juga disampaikan Gumilar. Ia berharap hasil pertemuan malam ini akan ditindaklanjuti dengan sebenar-benarnya demi kesatuan dan keutuhan UI.
"Semoga hasil pertemuan pada malam ini dapat ditindaklanjuti, dan membuahkan hasil hingga berjalannya proses transisi di Universitas Indonesia dengan ditandai oleh kemajuan-kemajuan produktif di berbagai bidang. Dan UI dapat maju di nasional maupun internasional," jelas Gumilar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar