Kasih Sayang Ibu Bagus untuk Otak Anak
Washington
- Anak usia sekolah yang mendapatkan kasih sayang ibunya sejak awal
kehidupannya akan memiliki otak dengan hippocampus lebih besar.
Hippocampus merupakan bagian otak yang membantu anak belajar, menangani
rasa stres, dan membantu pengembangan memori otak.
Seperti dikutip laman
neurosciencenews.com, belum lama ini, para peneliti dari psikiater anak
dan ahli saraf di Washington University School of Medicine, St Louis,
Amerika Serikat, menjadi tim yang pertama menunjukkan bahwa perubahan di
wilayah kritis anatomi otak anak terkait dengan pengasuhan seorang ibu.
Dan penelitian ini dipublikasi di edisi awal National Academy of
Sciences.
"Penelitian ini membuktikan
sesuatu yang tampaknya intuitif, yakni seberapa pentingnya pengasuhan
orangtua untuk menciptakan anak yang adatif," kata penulis Joan L. Luby,
MD, profesor psikiatri anak, Kamis (16/2).
"Saya kira kita harus lebih
memperhatikan pengasuhan orangtua, dan kita harus melakukan yang bisa
dilakukan sebagai masyarakat untuk mengembangkan keterampilan ini.
Karena jelas pengasuhan tersebut memiliki pengaruh yang sangat besar
pada perkembangan anak selanjutnya".
Penelitian pencitraan otak
melibatkan anak-anak usia 7 sampai 10 yang telah berpartisipasi dalam
studi depresi prasekolah yang dilakukan Luby dan rekan-rekannya sekitar
satu dekade lalu. Penelitian tersebut juga melibatkan anak-anak usia 3
sampai 6 tahun, yang memiliki gejala depresi, atau gangguan kejiwaan
atau yang sehat mental tanpa masalah kejiwaan.
Dalam riset sebelumnya,
anak-anak diamati dan direkam saat berinteraksi dengan orangtua,
sebagian besar dengan seorang ibu. Dan Dr Luby dan tim memberikan sebuah
hadiah yang dibungkus untuk balita. Anak-anak diberitahu bahwa mereka
harus menunggu beberapa menit sebelum mereka membuka hadiah tersebut.
Sementara anak menunggu, ibu-ibu
diberi kuisioner untuk dilengkapi. Para ibu diberi skor seberapa baik
mereka mendukung dan membantu anak-anak dalam situasi stres. Penelitian
ini dirancang untuk memperkirakan tekanan dari orangtua sehari-hari,
dievaluasi dengan penilai yang tidak tahu tentang kesehatan anak atau
temperamen orangtua.
"Ini sangat objektif," kata
Luby. "Orangtua menganggap pola asuhnya tidak didasarkan penilaian diri
sendiri.. Padahal, itu didasarkan pada perilaku mereka dan sejauh mana
mereka memelihara anak mereka di bawah kondisi ini menantang".
Untuk studi saat ini, para
peneliti melakukan scan otak pada 92 anak-anak yang memiliki gejala
depresi atau sehat mental ketika mereka sebagai anak-anak prasekolah.
Pencitraan menunjukkan bahwa anak-anak tanpa depresi, yang menerima
pengasuhan paling positif memiliki hippocampus hampir 10 persen lebih
besar dibandingkan anak yang ibunya yang sepertinya tidak mengasuh.
Neuroscience News melaporkan
bahwa Dr Luby terkejut mengetahui bahwa hal tersebut bisa membuat
perbedaan besar pada anak-anak bermental sehat.
"Kami menemukan hubungan yang sangat kuat antara pengasuhan ibu dan ukuran hippocampus pada anak sehat," Luby katanya.
Kesimpulan dari penelitian ini
ialah orangtua diingatkan untuk menghadapi amukan balita dengan
kesabaran penuh ekstra dan penuh cinta. Para peneliti mengatakan efek
tersebut akan sama pada setiap pengasuh utamanya seperti ayahnya-ibunya,
kakek-neneknya, atau orangtua angkatnya.
Dr Luby menekankan orangtua
harus diajarkan bagaimana memelihara dan mendukung anak-anak mereka,
karena itu semua menjadi unsur yang sangat penting dalam perkembangan
anak yang sehat di masa mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar