Memupuk Empati dalam Diri Anak
Memupuk Empati dalam Diri Anak
Anak-anak
belum mampu menempatkan diri di posisi orang lain sehingga mereka
cenderung masih egois.Orang tua pun umumnya memaklumi jika anak kecil
masih memusatkan perhatian untuk dirinya sendiri tanpa memedulikan orang
lain. Namun, ketika ia beranjak dewasa kelak, ia akan dituntut untuk
memiliki kepedulian terhadap sesama. Jika sifat egosentrisnya ini
terbawa hingga ia besar nanti, ia akan mengalami kesulitan dalam
bersosialisasi, terutama di luar rumah. Untuk itu, sebaiknya Bunda
memupuk empati dalam diri anak sejak dini.
Langkah paling mendasar ketika ingin
memupuk empati dalam diri anak adalah dengan mengajarkannya untuk peka
terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain. Ibaratnya, anak-anak
terbiasa untuk menggunakan “kaca cermin” sehingga yang terlihat oleh
mereka hanyalah diri mereka sendiri. Tugas Bunda adalah menukar sebagian
kaca itu dengan “kaca jendela” agar mereka juga bisa memerhatikan orang
lain. Mengapa hanya sebagian “kaca jendela”? Karena, “kaca cermin” juga
masih dibutuhkan agar Bunda bisa mengajarkan dia untuk instrospeksi
diri.
Kemudian, yang tak kalah penting untuk
memupuk empati dalam diri anak adalah dengan kasih sayang dan toleransi.
Ketika ia melakukan kesalahan, misalnya, jangan selalu memarahi dan
menghukumnya. Lihat dulu kesalahannya, jika memang masih bisa dimaklumi,
mungkin sesekali Bunda bisa memaafkannya. Begitu si kecil merasa Bunda
memahaminya, ia juga akan belajar untuk memahami orang lain di
sekitarnya.
Mengajarkan si kecil agar berbagi
dengan kalangan yang kurang beruntung juga merupakan salah satu cara
yang bisa dilakukan untuk memupuk empati dalam diri anak. Ingatkan dia
betapa beruntungnya dia, bimbing dia untuk menempatkan diri dalam posisi
orang-orang yang serba kekurangan tersebut, lalu ajak dia untuk
senantiasa berbagi sebagai tanda syukur atas apa yang ia miliki.
Selain itu, memiliki hewan peliharaan
juga dapat dijadikan alternatif—jika tidak ada anggota keluarga yang
alergi terhadap bulu hewan. Melalui hewan kesayangannya, si kecil akan
belajar menyalurkan perhatian untuk memenuhi kebutuhan peliharaannya
tersebut. Dengan demikian, diharapkan ia dapat mengaplikasikan perlakuan
serupa terhadap orang lain. Jika Bunda sudah memupuk empati dalam diri
anak sejak dini, kelak ia akan tumbuh sebagai pribadi yang penuh kasih
sayang sehingga disayangi pula oleh orang-orang di sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar