14 April, Roro Mendut Tampil Modern
Selasa, 10 April 2012 - 14:39 wib
Pasha Ernowo - Okezone
Happy Salma saat latihan gabungan pementasan Roro Mendut (Foto: Heru/okezone)
PENTAS budaya
Nusantara kembali ramai dengan pertunjukan bertajuk "Roro Mendut".
Cerita menjadi representasi perlawanan kaum perempuan terhadap
kekuasaan.
Djarum Apresiasi Budaya mempersembahkan sebuah pementasan Roro Mendut yang terinspirasi dari cerita Babad Tanah Jawa. Rencananya, pementasan akan dihelat 14 April 2012 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki.
Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari, menjelaskan bahwa pementasan Roro Mendut merupakan bagian dari eksistensi budaya Indonesia. Ini juga merupakan upaya meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap kekayaan dan keragaman budaya agar generasi muda mengenal cerita pewayangan.
"Semoga persembahan ini dapat menghibur masyarakat dan memberikan apresiasi sebesar-besarnya pada para seniman Indonesia," ungkapnya saat jumpa pers dan latihan pementasan Roro Mendut di Gedung Pewayangan, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (10/4/2012).
Sementara itu, sutradara Roro Mendut, Ida Soeseno, menjelaskan bahwa kisah Roro Mendut menyoroti kehidupan seorang gadis belia yang memiliki daya tarik luar biasa. Sayang, sang gadis harus tunduk kepada kuasa patriarkis dan politis. Dia memperjuangkan negara atau kaumnya sekaligus hidup dan hak asasinya sebagai manusia dengan daya tariknya.
"Pada pertunjukan ini, kami memadukan unsur tradisional dan modern. Unsur tradisional lebih kepada gaun pementasan sedangkan unsur modern adalah pada perpaduan musik," paparnya. "Dengan tata musik yang dimainkan secara live, atmosfir pertunjukan diharapkan akan menjadi sangat hidup dan menarik," tutupnya.
(ftr)
Djarum Apresiasi Budaya mempersembahkan sebuah pementasan Roro Mendut yang terinspirasi dari cerita Babad Tanah Jawa. Rencananya, pementasan akan dihelat 14 April 2012 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki.
Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari, menjelaskan bahwa pementasan Roro Mendut merupakan bagian dari eksistensi budaya Indonesia. Ini juga merupakan upaya meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap kekayaan dan keragaman budaya agar generasi muda mengenal cerita pewayangan.
"Semoga persembahan ini dapat menghibur masyarakat dan memberikan apresiasi sebesar-besarnya pada para seniman Indonesia," ungkapnya saat jumpa pers dan latihan pementasan Roro Mendut di Gedung Pewayangan, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (10/4/2012).
Sementara itu, sutradara Roro Mendut, Ida Soeseno, menjelaskan bahwa kisah Roro Mendut menyoroti kehidupan seorang gadis belia yang memiliki daya tarik luar biasa. Sayang, sang gadis harus tunduk kepada kuasa patriarkis dan politis. Dia memperjuangkan negara atau kaumnya sekaligus hidup dan hak asasinya sebagai manusia dengan daya tariknya.
"Pada pertunjukan ini, kami memadukan unsur tradisional dan modern. Unsur tradisional lebih kepada gaun pementasan sedangkan unsur modern adalah pada perpaduan musik," paparnya. "Dengan tata musik yang dimainkan secara live, atmosfir pertunjukan diharapkan akan menjadi sangat hidup dan menarik," tutupnya.
(ftr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar