PENERAPAN
APLIKASI CERITA RAKYAT DAN PERMAINAN DAERAH YANG BERBASISKAN
WEB DAN ENSKLOPEDIA DALAM MENDUKUNG PENGAJARAN BUDAYA NASIONAL PADA TAMAN
KANAK – KANAK & KELOMPOK BERMAIN
DI KOTAMADYA BANDUNG
Andy Irwanto Handoyo,
Andhy Kristiawan, Teuku Mifdhal Fadhly, Khalis
Qamarul Haq, Arief Febrian Harijono, Muhammad
Rakhmadani
Jurusan Teknik Elektro,
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom,
Bandung
ABSTRAK
Perkembangan budaya Indonesia yang kian hari kian mengkhawatirkan, terbukti dengan semakin banyaknya norma – norma dan nilai – nilai budaya timur yang
ditinggalkan. Jati diri Bangsa
Indonesia yang dahulu sering
dikumandangkan sebagai bangsa yang
masyarakatnya terkenal sopan
santunnya, beradab, berbudaya, berbudi luhur, dan memiliki lingkungan religius yang kental semakin luntur dengan berkembangnya
zaman.
Hal
ini
disebabkan
karena
kurangnya
pengetahuan para generasi muda tentang
budaya
bangsa.
Oleh
karena
itu
diperlukan suatu usaha mengembalikan norma – norma budaya indonesia
pada jiwa generasi muda serta Mengenalkan sekaligus melestarikan kembali
seluruh budaya bangsa yang mulai ditinggalkan ataupun punah baik ke seluruh Indonesia maupun ke seluruh belahan
dunia. Cerita rakyat
dan permainan daerah indonesia
memiliki nilai – nilai luhur budaya bangsa seperti kerja sama, gotong royong dan
nilai moral yang sangat tinggi lainnya. Dengan cerita
rakyat dan permaianan daerah dapat menjadi
salah
satu
media
pengajaran
budaya
nasional
kepada
generasi muda. Apabila
dikemas dalam bentuk
web dan ensiklopedia budaya maka diharapkan
dapat
mengenalkan
teknologi
kepada
para
generasi
muda
tersebut.
Kata kunci : cerita
rakyat, permainan daerah, website,
ensiklopedia, budaya
PENDAHULUAN
Perkembangan budaya Indonesia yang kian hari kian mengkhawatirkan,
terbukti dengan semakin banyaknya
norma – norma dan nilai – nilai budaya timur yang ditinggalkan. Jati diri Bangsa
Indonesia yang dahulu sering dikumandangkan
sebagai bangsa yang masyarakatnya terkenal sopan santunnya, beradab,
berbudaya, berbudi luhur, dan memiliki lingkungan religius yang kental semakin luntur dengan berkembangnya zaman.
Sekarang coba kita perhatikan dengan seksama, banyak
remaja dan anak- anak yang menjadi korban
budaya. Mereka yang notabene merupakan harapan bangsa untuk meneruskan
dan melanjutkan perjuangan bangsa ini banyak sekali
diracuni oleh berbagai budaya asing yang merusak. Hasil dari penilitian kami di kota - kota besar seperti Jakarta, Medan,
Surabaya,
Bandung,
Semarang
dan
Yogyakarta menunjukkan bahwa budaya kini tidak lagi mendasari hidup
dalam bermasyarakat, berinteraksi dengan orang lain.
Banyaknya kasus asusila
yang terungkap dari kota pelajar, Yogyakarta, salah satu contoh kasus misalnya adanya
istilah “sex in the kost” yang dilakukan oleh pelajar universitas yang merupakan
bentuk prostitusi yang
terselubung membuktikan
bahwa
tempat yang terkenal menjunjung tata karma dan sopan santun saja sudah tidak terkontrol
lagi, apalagi daerah – daerah seperti Jakarta,
bisa dibayangkan bagaimana parahnya.
Penetrasi kebudayaan asing yang paling banyak dibawa melalui
tayangan televisi yang setiap hari kita konsumsi. Sedikit sekali bahkan sangat jarang sekali kita temukan
nilai – nilai moral dan estetika yang hendak disampaikan dari setiap
tayangan
televisi tersebut. Bahkan banyak sekali juga orang tua yang lupa membatasi putra
– putrinya dalam mengkonsumsi tayangan Televisi. Kemudian yang terjadi adalah “Brand Image” dari tayangan
yang mengandung hal negatif tersebut
tertanam dalam pikiran, yang kemudian secara tidak sadar
tergambar
dalam
setiap
perilakunya di dunia
nyata, dan menjadi karakter.
Untuk itu guna meng-counter kebudayaan asing
yang negatif, dan mengembalikan
kebudayaan Indonesia yang luhur yang memberikan contoh nilai-nilai sopan santun, ramah Tamah dan lemah lembut, serta menerima perbedaan yang ada dalam masyarakat kita harus merubah
pola pikir yang sudah ada.untuk
itu diperlukan suatu usaha untuk menempatkan
kembali pondasi yang kuat guna membangun
lagi masyarakat yang berbudaya
dan mencintai budayanya serta Mengenalkan sekaligus melestarikan
kembali seluruh
budaya bangsa yang mulai ditinggalkan ataupun punah baik ke seluruh Indonesia maupun
ke seluruh belahan dunia
METODE PENELITIAN
Metode Pendekatan yang
digunakan untuk penerapan web budaya :
1. Proses Pra Produksi
Waktu : Bulan Januari – Bulan April 2005
Lama : 4
Bulan
Tempat : Perpustakaan Daerah, Toko Buku, Perpustakaan Nasional, Sanggar Cerita, Taman Kanak – Kanak
Bahan : Buku Cerita rakyat dari
sabang
sampai merauke, kumpulan permainan daerah,
buku ragam budaya Nasional
Indonesia, Alat
– Alat Permainan
daerah
Metode : Pencarian data dan informasi mengenai cerita
rakyat indonesia dan permainan daerah dari masing – masing daerah
di indonesia
Kegiatan : Setelah
dilakukan proses pencarian
data mengenai cerita rakyat dan permainan daerah maka dilakukan
proses selanjutnya yaitu proses pemilahan dari bahan – bahan cerita rakyat dan permainan daerah tersebut yang disesuaikan berdasarkan tiap – tiap provinsi, kemudian
bahan
–
bahan tersebut dianalisa dan
dipelajari berdasarkan nilai – nilai
budaya yang ada di cerita rakyat
dan permainan daerah
tersebut.
Sehingga dari hasil proses analisa tersebut diperoleh suatu nilai – nilai
moral budaya bangsa yang nantinya akan ditampilkan di Web
budaya
serta
ensiklopedia
budaya.
2. Proses Produksi
Waktu : Bulan Mei – Bulan Bulan Oktober 2005
Lama : 6
Bulan
Tempat : Balai
kerja,
Laboratorium
sistem
informasi, kampus,
Taman
Kanak – kanak.
Bahan : Cerita rakyat,
permainan daerah, web budaya,
foto / gambar – gambar
budaya
bangsa
yang
mencerminkan kekayaan budaya bangsa
Metode : Pembuatan website budaya, melakukan pemasukan data baik
cerita rakyat dan nilai
moral
budaya
serta
gambar
–
gambar
budaya indonesia serta keterangan
tentang budaya tersebut.
Kegiatan : proses produksi meliputi pembuatan website
budaya
serta melakukan pemasukan data berupa cerita rakyat dan nilai – nilai
moral budaya
bangsa. Setelah
melakukan pemasukan data kemudian dilanjutkan dengan
proses
akhir
produksi yaitu memperbaiki tampilan sehingga lebih menarik. Kemudian
dilakukan proses pengujian
website versi offline
sehingga dapat diketahui kelayakannya dalam proses pengajaran budaya nasional.
3. Proses
Pasca Produksi
Waktu : Bulan November 2005 – Bulan Maret 2006
Lama : 5
Bulan
Tempat : Taman Kanak – Kanak dan Kelompok Bermain, Laboratorium
Sistem Informasi
Bahan : CD Web
budaya, komputer
Metode : Pengujian dan penerapan web budaya dilapangan
yaitu di taman kanak – kanak dan
kelompok bermain
Kegiatan : Proses
pengujian dan penerapan website
budaya di taman kanak
– kanak dan permainan
daerah.
Kemudian
dilakukan
proses
troubleshooting, apakah sistem tersebut berjalan atau memerlukan penambahan
lebih
lanjut. Sehingga saran atau
masukan dari lapangan akan diolah
dan
bisa
dikembangkan dalam sistem informasi budaya tersebut.
Metode Pendekatan yang digunakan untuk penerapan ensiklopedia Permainan daerah :
1. Proses
Pra Produksi
Waktu : Bulan Januari – Bulan April 2005
Lama : 4
Bulan
Tempat : Perpustakaan Daerah, Toko Buku, Perpustakaan Nasional, Sanggar Cerita, Taman Kanak – Kanak
Bahan : Buku Cerita rakyat dari
sabang
sampai merauke, kumpulan permainan daerah,
buku ragam budaya Nasional
Indonesia, Alat
– Alat Permainan daerah
Metode : Pencarian data dan informasi mengenai cerita
rakyat indonesia dan permainan daerah dari masing – masing daerah
di indonesia
Kegiatan : Setelah
dilakukan proses pencarian
data mengenai cerita rakyat dan permainan daerah maka dilakukan
proses selanjutnya yaitu proses pemilahan dari bahan – bahan cerita rakyat dan permainan daerah tersebut yang disesuaikan berdasarkan tiap – tiap provinsi, kemudian
bahan
–
bahan tersebut dianalisa dan
dipelajari berdasarkan nilai – nilai
budaya yang ada
di cerita
rakyat dan
permainan daerah
tersebut.
Sehingga dari hasil proses analisa tersebut diperoleh suatu nilai – nilai
moral budaya bangsa yang nantinya akan ditampilkan di Web
budaya
serta
ensiklopedia
budaya.
2. Proses
Produksi
Waktu : Bulan Mei – Bulan Bulan Desember 2005
Lama : 8
Bulan
Tempat : Balai
kerja,
Laboratorium
sistem
informasi, kampus,
Taman
Kanak – kanak.
Bahan : Cerita
rakyat, permainan daerah,
web budaya, foto / gambar –
gambar budaya bangsa
yang
mencerminkan kekayaan budaya bangsa
Metode : Pembuatan ensiklopedia budaya, melakukan pemasukan
data
baik permainan daerah dan nilai moral budaya, gambar – gambar budaya indonesia, keterangan
tentang budaya tersebut, cara –
cara permainan daerah tersebut dan
persiapan pembuatan buku.
Kegiatan : proses
produksi meliputi
pembuatan ensiklopedia budaya serta melakukan
pemasukan data berupa permainan daerah dan nilai –
nilai moral budaya bangsa. Setelah
melakukan pemasukan data kemudian dilanjutkan dengan
proses
akhir
produksi yaitu memperbaiki cover / tampilan buku sehingga lebih menarik.
Kemudian dilakukan proses
pengujian ensiklopedia budaya sehingga dapat diketahui kelayakannya dalam proses pengajaran budaya nasional.
3. Proses
Pasca Produksi
Waktu : Bulan Januari – Bulan April 2006
Lama : 4
Bulan
Tempat : Taman Kanak – Kanak dan Kelompok Bermain,
Laboratorium
Sistem Informasi
Bahan : ensiklopedia budaya, alat – alat
permainan
Metode : Pengujian dan penerapan ensiklopedia budaya
dilapangan yaitu di taman kanak – kanak dan kelompok
bermain
Kegiatan : Proses pengujian
dan penerapan ensiklopedia budaya di taman
kanak –
kanak
dan
kelompok bermain. Kemudian
dilakukan
proses troubleshooting, apakah ensiklopedia tersebut memerlukan penambahan lebih lanjut.
Sehingga
saran
atau
masukan dari lapangan akan diolah
dan
bisa
dikembangkan dalam ensiklopedia budaya tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penerapan di
taman kanak – kanak dan kelompok
bermain maka diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Website Cerita Rakyat
Dari hasil implementasi di lapangan,
ternyata produk website cerita rakyat sangat membantu para orang tua dan para guru dalam mengajarkan nilai – nilai
budaya nasional. Media
website off line ini juga dimaksudkan agar anak – anak juga mengetahui
tentang teknologi komputer sejak dini. Dari hasil observasi di lapangan
dan hasil wawancara
oleh para guru dan orang tua,
media pengajaran budaya cerita rakyat melalui website
cerita rakyat ini sangat efektif
karena website cerita rakyat ini sangat interaktif
dan sarat dengan hal – hal edukasi
seperti nilai – nilai
moral budaya. Salah
satu
kelemahan dalam pengajaran budaya indonesia adalah kurangnya
pengetahuan para guru dan para orang
tua
tentang
budaya
nasional
indonesia sehingga
mereka tidak memiliki
cukup
pengetahuan
budaya
bangsa untuk diajarkan kepada murid
atau
anak
-
anaknya.
Hal
ini
menbawa dampak yang cukup besar bagi
para generasi muda sekarang
khususnya anak – anak, mereka hanya tahu
tentang
cerita rakyat asing
seperti cinderella, pinokio, putri salju yang notabene sarat tidak memiliki muatan moral budaya ketimuran. Oleh karena itu dengan media website
cerita rakyat ini bisa menambah kasanah wawasan budaya generasi muda.
Website budaya ini selain memberikan wawasan budaya bangsa juga sarat akan
teknologi sehingga tidak hanya untuk anak – anak melainkan juga pengenalan pendidikan teknologi kepada para guru –guru taman kanak
– kanak atau orang tua untuk belajar mengenal teknologi komputer. Website
budaya ini selain untuk pengajaran budaya nasional pada generasi muda
khususnya anak – anak taman kanak
– kanak juga bisa digunakan untuk masyarakat pada
umumnya
karena
hanya
sedikit
masyarakat yang mengetahui tentang cerita rakyat seluruh indonesia
sehinggamedia ini bisa
menjadi sarana untuk
mengetahi salah
satu
khasanah
budaya
bangsa.
Tetapi hal ini tidak memberikan
jaminan bahwa apabila anak – anak telah mengetahui
dan
mempelajari
budaya
moral ketimuran
indonesia
maka
perilaku mereka di masa yang akan datang tidak
akan menyimpang, oleh karena itu
diperlukan pengawasan dan kontrol
serta kasih sayang dari orang tua kepada anak –anak. Diperlukan bimbingan yang sangat
besar
bagi anak – anak dalam
masa pembentukan karakter
dan jiwa mereka.
Oleh karena itu diperlukan dukungan
dan kasih sayang dari orang tua dan para
guru pada khusunya
dan masyarakat pada umumnya, sehingga anak –
anak tersebut tumbuh berkembang menjadi generasi muda yang berbudi
luhur dan memiliki intelektual yang tinggi sehingga dapat membangun
bangsa indonesia.
2. Ensiklopedia
Permainan Daerah
Pembuatan ensiklopedia permainan daerah ini dimaksudkan sebagai upaya
untuk mencegah
kepunahan
dalam
permainan daerah tersebut. Banyak
fenomena yang terjadi dilapangan anak – anak sudah
tidak melakukan permainan tradisional melainkan
banyak
melakukan permainan
asing
seperti video games, play station yang notabene sarat dengan
individualitas. Permainan
tradisional atau permainan daerah tersebut memiliki nilai – nilai moral budaya yang sangat tinggi seperti
gotong royong, kerja sama, kejujuran, sopan santun, disiplin dan setia kawan yang
tinggi, seperti permainan benthik, benteng–bentengan, congklak dan lain–
lain. Dari hasi implementasi di lapangan, anak – anak sangat antusias dalam melakukan permainan tradisional tersebut
walaupun pada awalnya mereka tidak mau bahkan menolak tapi berkat
bantuan para guru,
anak– anak tersebut dapat memainkan permainan tersebut. Ensiklopedia permainan daerah dilengkapi dengan gambar–gambar bentuk permainan
daerah dan petunjuk–petunjuk permainan yang dicetak
sedemikian rupa sehingga bisa
dijadikan
panduan
oleh
para
guru
dalam
mengajarkan permainan daerah tersebut.
Ensikolpedia permainan daerah tersebut berisi tentang permainan daerah seluruh indonesia dilengkapi dengan petunjuk permainan daerah dan nilai–nilai moral yang didapat dalam permainan daerah tersebut. Selain
terdapat
nilai–nilai
moral
budaya,
permainan daerah tersebut juga mengajarkan tentang olah gerak tubuh sehingga anak
– anak tersebut secara tidak langsung berolah
raga. Dari hasil pengamatan dilapangan dengan adanya permainan daerah tersebut
maka anak – anak lebih berinteraksi sosial
khususnya
kepada
teman–temannya sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan rasa solidaritas dan kerja sama yang tinggi. Permainan tdaerah
tersebut banyak digemari oleh anak – anak, walaupun waktu sekolah
udah usai, anak–anak masih melanjutkan permainan tersebut di lapangan dekat rumah atau di jalan. Tetapi hal ini tidak
menjamin bahwa jiwa mereka akan terbentuk
secara otomatis tanpa dukungan dari orang
tua
dan
lingkungan
masyarakat.
Sehingga
secara
tidak langsung pengaruh lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan
jiwa dan karakter anak – anak dalam berinteraksi sosial dengan
lingkungan sekitar.
KESIMPULAN
Dengan adanya penerapan aplikasi
cerita rakyat dan permainan daerah yang berbasiskan seb dan ensiklopedia yang mendukung pengajaran budaya nasional pada taman kanak – kanak dan kelompok
bermain, maka merupakan suatu upaya
dalam membentuk pondasi yang sangat kuat dalam rangka mnciptakan
masyarakat yang berbudaya
dan mencintai
budaya
indonesia.
Hal
ini
juga
merupakan salah satu
media untuk mengembalikan
norma – norma
budaya
indonesia khususnya jiwa para generasi muda. Diharapkan dengan adanya media
website budaya dan ensiklopedia
permainan daerah bisa dijadikan
salah
satu
pedoman pembelajaran budaya
bagi dunia pendidikan di indonesia. Penerapan
aplikasi cerita rakyat dan
permainan daerah yang berbasiskan
website
dan
ensiklopedia memang sarat dengan teknologi , hal ini dimaksudkan
sebagai upaya untuk mengenalkan teknologi baik bagi para generasi
muda sejak dini maupun
bagi para orang tua dan guru agar dimaksudkan dapat menciptakan komunitas
yang cerdas, berilmu tinggi,
menguasai IPTEK, tetapi tetap berbudaya
ketimuran. Media website budaya dan ensiklopedia permainan daerah dibuat dengan maksud
untuk melestarikan
kembali
seluruh
budaya bangsa yang mulai ditinggalkan ataupun punah
baik
ke
seluruh
Indonesia
maupun
ke
seluruh
belahan
dunia.
Diharapkan dengan adanya website cerita rakyat dan ensiklopedia dapat mendidik
dan mengembangkan
jiwa generasi muda khususnya anak – anak dalam mengenal
budaya indonesia dan nilai
–
nilai
luhur budaya ketimuran sehingga
dapat
menciptakan masyarakat yang berbudaya dan memiliki intelektualitas yang tinggi dalam
rangka membangun bangsa indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Ikranegara MY. 2002. Kumpulan Dongeng
Rakyat Nusantara. Surabaya: Bintang
Usaha Jaya Pr.
Suparlan
YB.
2002.
Cerita
Rakyat
Maluku.
Yogyakarta:
Yayasan
Pustaka
Nusatama Pr.
Muthalib A. 1999. Cerita Rakyat dari Sulawesi Selatan.
Jakarta: Grasindo Pr. Sulistyowati S. 1996. Cerita Rakyat dari Jawa Tengah.
Jakarta: Grasindo Pr. Adilla I. 2004. Cerita Rakyat dari AGAM. Jakarta: Grasindo Pr.
Syahbandi. 1994. Cerita Rakyat dari Kalimantan timur.
Jakarta: Grasindo Pr. Syahrudin. 1995. Kumpulan Cerita Rakyat
Nusantara.
Jakarta: Perpustakaan
Nasional Pr.
Sumaryono B. 1990. Ayo Bermain. Semarang: Pelita
mulia Pr.
Subandono A. 1994. Mari bermain dan belajar. Surabaya:
Cahaya Ilmu Pr. Margono B. 1993.
Dogeng anak Nusantara. Jakarta: Perpustakaan Nasional Pr.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar