Yogyakarta, 01 Maret 2011 – Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah akan menyelenggarakan Sarasehan Budaya Spiritual Jawa Tengah Tahun 2011, dengan tema ”Peran Budaya Spiritual Dalam Membangun Karakter Bangsa” Kegiatan akan dilaksanakan di Kota Cilacap pada tanggal 15 – 16 Maret 2011.
Adapun tujuan penyelenggaraan Sarasehan Budaya Spiritual ini adalah: (1) Menumbuhkan kecintaan generasi Muda akan nilai-nilai budaya bangsa. (2) Menumbuhkan kebanggaan generasi muda akan nilai-nilai budaya spiritual. (3) Menuntun generasi muda untuk selalu berperilaku santun. Sedangkan manfaat dari sarasehan
ini adalah: (1) Memperkenalkan Organisasi Penghayat Kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada generasi muda. (2) Menggali
nilai-nilai ajaran Organisasi Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa. (3) Menumbuhkan kesadaran generasi muda untuk berperilaku dan
beretika secara santun melalui budi pekerti. (4) Meningkatkan keimanan
kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam pluralitas bangsa Indonesia yang beragam. (5) Melestarikan peran serta Kadang Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam membangun karakter bangsa.
Narasumber dalam kegiatan Sarasehan Budaya Spiritual ini, terdiri dari atas: 2 orang narasumber dari Akademisi, 2 orang dari Tim PAKEM, 2 orang dari organisasi Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan 2 orang dari Budayawan.
Sarasehan Budaya Spiritual 2011 akan diikuti oleh 75 orang peserta yang berasal dari berbagai elemen masyarakat, terutama generasi muda (pelajar SMA, SMK, atau Sekolah yang sederajad), mahasiswa, pendidik, budayawan, instansi terkait, dan tokoh pemuda dalam masyarakat.
Kontributor: Pantja – BPSNT Jogja.
Uyon Uyon Banyumasan, Kenalkan Budaya Pada Generasi Muda
Purbalingga – Minimnya kesukaan generasi muda pada budaya jawa tidak hanya disebabkan karena intervensi budaya luar. Kurangnya perhatian generasi muda juga diakibatkan mereka tidak dikenalkan dengan budayanya sendiri.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga Drs Suyitno, saat memberikan sambutan mewakili bupati pada gelar Uyon Uyon Banyumasan di Pendopo Kecamatan Karangmoncol, Rabu (26/10) malam.
Kegiatan pentas Uyon Uyon Banyumasan merupakan acara rutin sebulan sekali yang biasanya digelar di Pendopo Dipokusumo dan Pendopo Cahyana
secara bergantian. Beberapa waktu lalu, uyon uyon banyumasan jatah
bulan September telah digelar di Pendopo Dipokusumo. Acara di kecamatan
Karangmoncol menampilkan paguyuban seni karawitan Indrakila Laras dari desa Lamuk kecamatan Karangmoncol.
Dikatakan Suyitno, kegiatan pentas uyon uyon
banyumasan yang telah dilaksanakan rutin lebih dari 10 tahun, merupakan
salah satu upaya dari pemkab untuk mengenalkan budaya jawa kepada
masyarakat. Melalui pentas karawitan yang menampilkan kelompok-kelompok
karawitan dari tingkat kecamatan, diharapkan dapat menumbuhkan kembali
kecintaan masyarakat kepada budayanya sendiri.
“Sesungguhnya generasi muda kita tidak pernah meninggalkan budayanya sendiri. Hanya saja mereka kurang dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan budaya. Karenanya, saya berpesan kepada para orang tua untuk tidak lelah mengenalkan budaya jawa kepada anak-anak kita,” katanya.
Dia mencontohkan saat Dinbudparpora menggelar kegiatan budaya masih
banyak generasi muda yang terampil memainkan alat musik gamelan. Bahlan
tim kesenian kabupaten Purbalingga yang sering mementaskan tari Ngoser
dan Lenggasor, juga dilakoni para generasi muda.
Dia menambahkan, berbagai upaya telah dilakukan Dinbudparpora untuk merangsang kecintaan anak muda pada seni budaya jawa. Pada dua bulan mendatang, pihaknya juga telah menyiapkan beberapa acara gelaran budaya. Diantaranya, pada 3 November diadakan Festival Dolanan Anak yang akan di gelar di GOR Mahesa Jenar.
Ditempat yang sama dua pekan kemudian, tepatnya pada 27 November juga diadakan Festival Seni Tradisi. Bahkan pada Desember nanti, bertepatan peringatan Hari Jadi Kabupaten Purbalingga akan diadakan Pekan Budaya yang berisi kegiatan Parade Seni, Festival Band dan Pentas Seni.
Dia berharap dukungan tim kesenian tingkat kecamatan untuk berpartisipasi mensyukseskan kegiatan budaya itu.
Pentas Uyon Uyon Banyumasan yang dipadu penampilan
lengger dan dagelan berlangsung gayeng dan meriah. Meski berlangsung di
tingkat kecamatan, acara itu dihadiri banyak pejabat pemkab. Selain
jajaran Dinbudparpora,
Dinhubkominfo dan kepala dinas/instansi, sejumlah kepala bagian Setda
juga terlihat hadir. Bahkan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Ny. Erna Sukento hadir sendiri tanpa didampingi “Pak Kento”.
Saat bersamaan Bupati dan Wakil Bupati tengah menggelar
rapat anggaran bersama pimpinan dewan dan tim anggaran pemerintah
daerah (TAPD). Acara pentas sempat diperpanjang durasinya hingga larut
malam karena Wabup Sukento menyusul hadir usai mengikuti rapat anggaran.
Mantan Sekda yang lebih dikenal sebagai tokoh “Waru Doyong” Subeno juga hadir menyampaikan “ular-ular” seputar jati diri orang Jawa.
Sumber: http://kotaperwira.com/uyon-uyon-banyumasan-kenalkan-budaya-pada-generasi-muda#ixzz1oEI6lBdj
daplun@kotaperwira.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar