Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (FOTO ANTARA)
Makassar (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menyatakan tidak ada yang dapat menyangkali bahwa kemajuan suatu bangsa dan negara sangat ditentukan pendidikan serta ekonomi dan pendidikan menjadi pilar moral dan peradaban bangsa.

"Oleh sebab itu, pembangunan ekonomi sangat penting, sebab dengan pertumbuhan ekonomi yang baik (Sulsel 8,6 persen) akan membuat penduduknya cerdas," kata Gubernur Syahrul Yasin Limpo pada Deklarasi Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2011/2012 di Kampus Unhas Tamalanrea Makassar, Senin.

Deklarasi itu juga dihadiri wakil dari Kemendikbud Prof Dr Hery Anwar (Balitbang Kemendikbud), Rektor Unhas Prof Dr Idrus A Paturusi dan sejumlah perwakilan dinas/guru seluruh tingkatan sekolah di Sulsel.

Sejumlah perwakilan pemangku kepentingan pendidikan, termasuk salah seorang siswa SMAN 21 Muhammad Ikramullah, membacakan ikrar pelaksanaan ujian nasional secara jujur dan berprestasi agar dalam penilaian UN sesuai kemampuan peserta didik dan untuk meningkatkan masyarakat menjadi bersih, jujur dan bertanggungjawab diperlukan masyarakat anti korupsi.

Menurut Gubernur, orang yang kaya dan cerdas akan banyak kerja keras untuk mencari banyak peluang, antara lain dengan memanfaatkan teknologi. Ekonomi yang baik akan menjadikan orang mampu melakukan terobosan-terobosan penting. Seorang terdidik akan membangun karakter, dan memiliki moral. Dalam hal ini, agama menjadi sangat penting. Jika tidak, orang akan mudah terjebak dalam tindak korupsi.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel H.A. Patabai Pabokori melaporkan, Deklarasi ini diikuti peserta didik dari jenjang sekolah dasar hingga menengah sebanyak 150 orang, pendidik dari sekolah umum dan madrasah 80 orang, kepala dinas pendidikan kabupaten/kota dan kepala kantor Kementerian Agama kabupaten/kota se-Sulsel 48 orang dengan total peserta 500 orang.

Patabai Pabokori mengatakan, peserta dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2011/2012 di Sulsel tercatat 404.226 orang, terdiri atas SD/MI/SDLB sebanyak 164.539 murid, SMP/MTs/SMP LB 139.067 siswa, SMA/MA/SMA LB 69.344 siswa, dan SMK 33.286 siswa.

Sementara angka kelulusan SD/MI/SDLB tahun 2009 sebesar 95,12 persen, tahun 2010 sebesar 99,5 persen, dan tahun 2011 sebesar 100 persen. SMP/MTs/SMP LB, 94,22 persen (2009), 99,77 persen (2010), dan 99,83 persen (2011). MA/MA/SMA LB, 95,00 persen (2009), 95,25 persen (2010), dan 99,22 persen (2011). SMK, 96,21 persen (2009), 99,30 persen (2010), dan 99,41 persen (2011),

Nilai rata-rata SD/MI/SD LB 6,10 (2009), 6,86 (2010), dan 7,39 (2011). SMP/MTs/SMP LB, 6,29 (2009%), 7,64 (2010), dan 7,82 (2011). SMA/MA/SMA LB, 7,25 (2009), 7,32 (2010), dan 7,63 (2011), dan SMK 7,15 (2009), 7,21 (2010), dan 7,35 (2011).

Keberhasilan atas capaian angka kelulusan dan nilai rata-rata UN tersebut, kata Patabai Pabokori, merupakan salah satu dampak positif dari Pendidikan Gratis jenjang pendidikan dasar.

Angka Putus Sekolah (APS) SD sederajat 2,10 persen (2009), turun menjadi 1,72 persen tahun 2011. Sementara SMP sederajat tahun 2009 mencapai 1,55 persen menjadi 1,38 persen taghun 2011.
(T.KR-DF/F003)
Editor: Ruslan Burhani