Tim DVI Kesulitan Identifikasi Korban Sukhoi
tribunnews.com
Tim DVI membawa kantong berisi jenazah korban jatuhnya Sukhoi Superjet 100 ke ruangan identifikasi RS Soekamto Polri, Jakarta.
Berita Terkait
- Keluarga Ingin Publikasi Nama Korban Sukhoi Serentak
- Jenazah Kakak dan Adik Belum Teridentifikasi
- Sebagian Korban Sukhoi Tertimbun Tanah
- Tim DVI Periksa Jenazah Kamerawan Trans TV
- Kabasarnas Pesimis Sisa Korban Sukhoi Bisa Ditemukan
- 35 Kantung Jenazah di RS Polri
- Pengunggah Foto Palsu Korban Sukhoi tak Ditahan
- Satu Jenazah Korban Sukhoi Teridentifikasi
- Pengunggah Foto Palsu Korban Sukhoi Terancam 5 Tahun
- Korban Sukhoi tak Dapat Asuransi dari Pemerintah
BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Sepekan lebih Tim Disaster Victim Identification (DVI) melakukan proses identifikasi korban atau terhitung Jumat pekan lalu. Ada beberapa kesulitan yang dihadapi Tim DVI mengidentifikasi potongan bagian tubuh korban lewat proses forensik DNA.
Demikian disampaikan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Brigjen Polisi Agus Prayitno kepada wartawan, Sabtu (19/5/2012). Menurut Agus, sejauh ini jenazah yang sudah teridentifikasi masih 15 orang.
"Kesulitannya misalnya (potongan tubuh) sudah ada yang busuk. Jadi tidak bisa diambil DNA-nya. Untuk itu tim akan mengambil DNA, tidak hanya dari jaringan tapi bagian tubuh lainnya seperti gigi," ujar Agus, seraya menambahkan kesulitan lebih terlalu banyaknya potongan tubuh korban.
Sejauh ini, Agus menambahkan, identifikasi forensik yang berhasil diketahui dari 15 jenazah lewat DNA dan sidik jari. Untuk memudahkan identifikasi sidik jari, pihaknya mengimbau kepada seluruh keluarga membawa sidik jari 10 anggota keluarganya yang menjadi korban.
Demikian disampaikan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Brigjen Polisi Agus Prayitno kepada wartawan, Sabtu (19/5/2012). Menurut Agus, sejauh ini jenazah yang sudah teridentifikasi masih 15 orang.
"Kesulitannya misalnya (potongan tubuh) sudah ada yang busuk. Jadi tidak bisa diambil DNA-nya. Untuk itu tim akan mengambil DNA, tidak hanya dari jaringan tapi bagian tubuh lainnya seperti gigi," ujar Agus, seraya menambahkan kesulitan lebih terlalu banyaknya potongan tubuh korban.
Sejauh ini, Agus menambahkan, identifikasi forensik yang berhasil diketahui dari 15 jenazah lewat DNA dan sidik jari. Untuk memudahkan identifikasi sidik jari, pihaknya mengimbau kepada seluruh keluarga membawa sidik jari 10 anggota keluarganya yang menjadi korban.
Editor : fitriadi
Sumber : Tribunnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar