Pilot Sukhoi Terlalu Sombong
11 Mei 2012 20:18:33 WIB Reporter : Brama Yoga Kiswara
Malang (beritajatim.com) - Tragedi Sukhoi Super Jet (SSJ) 100 yang menabrak tebing Gunung Salak, Kabupaten Bogor mengundang pemerhati metafisika angkat bicara. Dari rangkaian peristiwa pesawat naas, gunung Salak mempunyai aura dari mahkluk astralnya yang tergolong sangat jahil.
"Kami memandangnya seperti itu. Mahkluk astral penghuni gunung Salak memang cenderung jahil," ungkap Bambang Parikesit, pPemerhati metafisika asal Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jumat (11/5/2012) malam.
Pada beritajatim.com, Bambang mengemukakan pandangan spiritualnya, ada aura yang kurang pagus sepanjang hamparan tebing di gunung Salak. Jika ingin selamat, mereka para pilot pesawat, harus punya sikap kewaspadaan tinggi.
"Pesawat naas akibat pilot kurang hati-hati dalam mengendalikan laju pesawat. Secara kejiwaan, saya menganggapnya lemah," terangnya.
Kata Bambang melihat kondisi gunung Salak dari kacamata metafisika, ada banyak mata-mata tertentu yang super jahil. Siapapun yang melintas termasuk pesawat sekaligus, akan mudah masuk daya magnet ghaib untuk digoda.
Hal itu bisa berakibat fatal jika pilot pesawat, dalam batinnya sudah terselip rasa sombong. "Batin saya mengatakan, pilot Rusia itu terlalu jumawa. Jangan sampai ada sikap sombong saat melintas di sekitar gunung Salak," ucapnya.
Bambang menambahkan, kesombongan seseorang bisa berakibat fatal. Faktanya, menara ATC di Halim Perdana Kusuma, sudah memberikan sinyal dan tanda-tanda yang seharusnya, bisa dipatuhi. Namun, pilot seolah lebih mahir dan berani menurunkan pesawat dari ketinggian tertentu sebelum akhirnya menabrak tebing gunung salak.
"Kami melihatnya seperti itu. Ada rasa sombong dari diri si pilot. Dan itu, justru menuai petaka," pungkasnya. [yog/but]
"Kami memandangnya seperti itu. Mahkluk astral penghuni gunung Salak memang cenderung jahil," ungkap Bambang Parikesit, pPemerhati metafisika asal Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jumat (11/5/2012) malam.
Pada beritajatim.com, Bambang mengemukakan pandangan spiritualnya, ada aura yang kurang pagus sepanjang hamparan tebing di gunung Salak. Jika ingin selamat, mereka para pilot pesawat, harus punya sikap kewaspadaan tinggi.
"Pesawat naas akibat pilot kurang hati-hati dalam mengendalikan laju pesawat. Secara kejiwaan, saya menganggapnya lemah," terangnya.
Kata Bambang melihat kondisi gunung Salak dari kacamata metafisika, ada banyak mata-mata tertentu yang super jahil. Siapapun yang melintas termasuk pesawat sekaligus, akan mudah masuk daya magnet ghaib untuk digoda.
Hal itu bisa berakibat fatal jika pilot pesawat, dalam batinnya sudah terselip rasa sombong. "Batin saya mengatakan, pilot Rusia itu terlalu jumawa. Jangan sampai ada sikap sombong saat melintas di sekitar gunung Salak," ucapnya.
Bambang menambahkan, kesombongan seseorang bisa berakibat fatal. Faktanya, menara ATC di Halim Perdana Kusuma, sudah memberikan sinyal dan tanda-tanda yang seharusnya, bisa dipatuhi. Namun, pilot seolah lebih mahir dan berani menurunkan pesawat dari ketinggian tertentu sebelum akhirnya menabrak tebing gunung salak.
"Kami melihatnya seperti itu. Ada rasa sombong dari diri si pilot. Dan itu, justru menuai petaka," pungkasnya. [yog/but]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar