Sabtu, 19 Mei 2012

Basarnas: Tim Kembali Jika Ada Tanda Korban Sukhoi


foto
Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya TNI Daryatmo (tengah), didampingi Ketua Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Marsda (Pur) Tatang Kurniadi (kiri), dan sejumlah pimpinan instansi terkait memberi keterangan pers mengenai penemuan Emergency Locator Transmitter (ELT) pesawat Sukhoi Super Jet (SSJ) 100 di Posko Pasir Pogor, Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, Senin (14/5). ANTARA/Hendro S

Basarnas: Tim Kembali Jika Ada Tanda Korban Sukhoi

TEMPO.COJakarta - Tim Badan SAR Nasional belum tentu kembali melakukan pencarian korban Sukhoi bila hasil identifikasi 35 kantong mayat yang kini berada di RS Polri kurang dari 45 orang, sesuai estimasi korban.

“Kita akan kembali hanya jika ada tanda-tanda korban. Sejauh ini tidak ada tanda-tanda,” ujar Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya Daryatmo, ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 19 Mei 2012.

Sebelumnya, operasi evakuasi korban Sukhoi Superjet 100 telah dihentikan terhitung mulai Jumat, 18 Mei 2012. Operasi yang melibatkan pasukan dari instansi seperti TNI, PMI, Mapala UI, Pemda Bogor, SAR Rusia, dan masyarakat tersebut berakhir setelah beroperasi selama 10 hari.

Meski evakuasi telah selesai, Daryatmo mengatakan seratusan anggota tim Basarnas masih berada di lokasi jatuhnya Sukhoi untuk mencari FDR (Flight Data Recorder) yang belum ditemukan. “Masih ada 186 anggota tim tinggal di Cijeruk untuk mencari FDR yang belum ketemu,” ujarnya.

Sukhoi Superjet 100 hilang dari kontak radar Rabu pekan lalu, 9 Mei 2012, pukul 14.33. Saat ditemukan tim evakuasi, pesawat yang mengangkut 45 penumpang itu dalam keadaan mengenaskan. Korban juga ditemukan dalam keadaan tidak utuh.

Kotak hitam (black box) pesawat itu sudah ditemukan dan diunduh isinya oleh pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi. Isinya terkait apa saja yang terjadi sebelum Sukhoi mengalami kecelakaan. Meskipun begitu, detail isinya belum boleh diungkapkan hingga sekarang.

ANANDA PUTRI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar