Ayah Pramugari Cantik Henny: Saya Yakin Anakku Masih Hidup
Tribunnews.com - Sabtu, 12 Mei 2012 17:12 WIB
twitter Pak Bondan
Henny Stevany
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febrianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Haji Sujai, ayah dari Henny Stevany, pramugari pesawat Sukhoi Superjet 100 yang mengalami kecelakaan di Gunung Salak, Sukabumi, Jawa Barat, meyakini putrinya luput dari maut.
Kepada Tribunnews.com, pria berusia 72 tahun ini, mengatakan dirinya masih optimis anak bungsunya itu selamat, kendati pesawat malang itu diduga, menabrak tebing dan hancur berkeping-keping.
"Saya berharap, supaya dia selamat, bisa saja jika dikehendaki Yang Maha Berkuasa," ujarnya kepada Tribunnews.com, di ruang media center Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusumah, Jakarta, Sabtu (13/5/2012).
"Saya enggak ada rasa anak saya sudah meninggal," lanjutnya.
Warga Lampung tersebut, mengaku sudah berada tiga hari di Jakarta, hanya untuk mendapatkan informasi keberadaan anaknya, yang belum diketahui.
Walau lelah, menunggu tanpa kepastian, ia mengaku tak kehilangan rasa optimisnya. "Saya berharap, supaya dia selamat, bisa saja, dikehendaki yang maha berkuasa," katanya.
Henny, menurutnya, baru saja diterima sebagai seorang karyawan Sky Aviation, dalam hitungan hari.
Henny juga sebenarnya baru mulai bekerja pada tanggal 15 Mei 2012 mendatang.
Penerbangannya bersama dengan Sukhoi di hari Rabu (9/5/2012), merupakan penerbangannya pertama, sebagai seorang pramugari Sky Aviation.
"Dia sebenarnya baru, soalnya dia pindahan Express, dan belum tugas kerja hingga tanggal 15 mendatang," ucapnya.
Sebagai seorang pramugari, Henny katanya sudah mengantongi jam terbang yang cukup. Putrinya tersebut, lanjutnya pernah bekerja sebagai pramugari di Adam Air, Sriwijaya Air, dan Ekspress.
Kepada Tribunnews.com, pria berusia 72 tahun ini, mengatakan dirinya masih optimis anak bungsunya itu selamat, kendati pesawat malang itu diduga, menabrak tebing dan hancur berkeping-keping.
"Saya berharap, supaya dia selamat, bisa saja jika dikehendaki Yang Maha Berkuasa," ujarnya kepada Tribunnews.com, di ruang media center Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusumah, Jakarta, Sabtu (13/5/2012).
"Saya enggak ada rasa anak saya sudah meninggal," lanjutnya.
Warga Lampung tersebut, mengaku sudah berada tiga hari di Jakarta, hanya untuk mendapatkan informasi keberadaan anaknya, yang belum diketahui.
Walau lelah, menunggu tanpa kepastian, ia mengaku tak kehilangan rasa optimisnya. "Saya berharap, supaya dia selamat, bisa saja, dikehendaki yang maha berkuasa," katanya.
Henny, menurutnya, baru saja diterima sebagai seorang karyawan Sky Aviation, dalam hitungan hari.
Henny juga sebenarnya baru mulai bekerja pada tanggal 15 Mei 2012 mendatang.
Penerbangannya bersama dengan Sukhoi di hari Rabu (9/5/2012), merupakan penerbangannya pertama, sebagai seorang pramugari Sky Aviation.
"Dia sebenarnya baru, soalnya dia pindahan Express, dan belum tugas kerja hingga tanggal 15 mendatang," ucapnya.
Sebagai seorang pramugari, Henny katanya sudah mengantongi jam terbang yang cukup. Putrinya tersebut, lanjutnya pernah bekerja sebagai pramugari di Adam Air, Sriwijaya Air, dan Ekspress.
*Silakan klik di Sini untuk update berita: Pesawat Sukhoi Jatuh
Penulis: Samuel Febrianto | Editor: Willy Widianto
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar