Hubungan kekerabatan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hubungan kekerabatan atau kekeluargaan
merupakan hubungan antara tiap entitas yang memiliki asal-usul silsilah
yang sama, baik melalui keturunan biologis, sosial, maupun budaya.
Dalam antropologi, sistem kekerabatan termasuk keturunan dan pernikahan, sementara dalam biologi istilah ini termasuk keturunan dan perkawinan. Hubungan kekerabatan manusia melalui pernikahan umum disebut sebagai "hubungan dekat" ketimbang "keturunan" (juga disebut "konsanguitas"),
meskipun kedua hal itu bisa tumpang tindih dalam pernikahan di antara
orang-orang yang satu moyang. Hubungan kekeluargaan sebagaimana
genealogi budaya dapat ditarik kembali pada Tuhan[1] (lihat mitologi, agama), hewan yang berada dalam daerah atau fenomena alam (seperti pada kisah penciptaan).
Hubungan kekerabatan adalah salah satu prinsip mendasar untuk mengelompokkan tiap orang ke dalam kelompok sosial, peran, kategori, dan silsilah. Hubungan keluarga dapat dihadirkan secara nyata (ibu, saudara, kakek) atau secara abstrak menurut tingkatan kekerabatan. Sebuah hubungan dapat memiliki syarat relatif (mis., ayah adalah seseorang yang memiliki anak),
atau mewakili secara absolut (mis, perbedaan status antara seorang ibu
dengan wanita tanpa anak). Tingkatan kekerabatan tidak identik dengan pewarisan
maupun suksesi legal. Banyak kode etik yang menganggap bahwa ikatan
kekerabatan menciptakan kewajiban di antara orang-orang terkait yang
lebih kuat daripada di antara orang asing, seperti bakti anak.
[sunting] Rujukan
[sembunyikan]
|
|
---|---|
Manusia | |
Generasi di atas | |
Generasi orang tua | |
Generasi saya | |
Generasi anak | |
Generasi di bawah | |
Istilah lain: Keluarga · Kerabat · Trah/Silsilah · Genealogi
Pria/Wanita · Putra/Putri · Lajang/Berkeluarga · Bujangan/Gadis · Pernikahan/Perkawinan · Duda/Janda Sulung/Bungsu · Tunggal/Kembar · Yatim piatu |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar