Ilustrasi menara telekomunikasi
Ilustrasi menara telekomunikasi (sumber: AFP)
Penetrasi internet dan boradband di Indonesia sangat tergantung dari  niat baik pemerintah untuk membangun infrastruktur yang memadai

Firma  konsultasi dan riset bisnis, Frost and Sullivan memperkirakan di tahun  2015 penetrasi broadband di Indonesia akan mencapai 60 persen karena  berkembangnya industri telekomunikasi dan informasi.

Hal  ini dikarenakan meningkatnya penggunaan smartphone, booming-nya sosial  media, semakin murahnya harga telepon seluler, dan maraknya transaksi  dengan e-commerce.

Jayesh  Easwaramony, Vice President ICT Practice, Frost & Sullivan  mengatakan bahwa perdagangan online atau online commerce sangat  berpotensi mendorong penetrasi broadband di Indonesia karena online  commerce menyimpan potensi revenue yang sangat besar.

Menurutnya  meskipun saat ini revenue yang dihasilkan dari online commerce di  Indonesia masih sangat kecil namun bisa mencapai 10 kali lipat di tahun  2015 dengan syarat adanya infratrsuktur, teknologi dan regulasi yang  memadai.

"Meskipun  revenue dari online market di Indonesia masih sangat kecil namun  potensi pertumbuhannya ada," ujar Jayesh di Jakarta (15/02).

Frost dan Sullivan memperkirakan di tahun 2015 revenue dari online commerce bisa mencapai US$1,8 miliar.

Setyanto  Santosa, Ketua Masyarakat Telekomunikasi Indonesia (Mastel), mengatakan meningkatnya  penetrasi internet dan boradband di Indonesia sangat tergantung dari  niat baik pemerintah untuk membangun infrastruktur yang memadai.

"Kami  sudah berusaha meyakinkan pemerintah bahwa yang namanya infrastruktur  itu bukan cuma jalan dan jembatan, tetapi juga teknologi informasi dan  komunikasi, termasuk broadband," ujarnya.

Menurut Setyanto dalam 10 tahun ini pemerintah tidak pernah membangun fasilitas informasi, teknologi dan komunikasi.

"Semua yang bangun provider, padahal mestinya itu tanggung jawab pemerintah," ujarnya.

Setyanto  juga mengatakan bahwa penetrasi telepon seluler di Indonesia berpotensi  membuat semakin meluasnya penggunaan broadband. Menurutnya di tahun  2012 penetrasi telepon seluler di Indonesia mencapai 85 persen.